Pelestarian Bangunan Kolonial Museum Fatahillah di Kawasan Kota Tua Jakarta

Main Authors: Putra, Bayu Nugroho; Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya, Antariksa, Antariksa; Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya, Ridjal, Abraham Mohammad; Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
Format: Article application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur , 2017
Online Access: http://arsitektur.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jma/article/view/338
Daftar Isi:
  • Belanda sebagai salah satu bangsa yang memperkaya keberagaman adat istiadat dan budaya di Indonesia dibawa pada abad ke-16 ke Indonesia memberikan banyak aspek salah satunya adalah bidang Arsitektur. Salah satu bangunan peninggalan kolonial Belanda adalah Museum Fatahillah. Namun perkembangan bangunan modern saat ini semakin pesat beriringan dengan bertumbuhnya perkembangan jaman, hal ini menyebabkan terlupakannya bangunan bersejarah yang memiliki nilai historis dan kultural yang sangat tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakter spasial, visual, dan struktural bangunan dan menentukan strategi pelestarian yang tepat. Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis, evaluatif, dan development. Hasil studi menunjukkan bahwa bangunan memiliki organisasi ruang grid dan linier. Hal tersebut ditunjukkan pada susunan ruang-ruang yang membentuk bidang-bidang yang berhadapan dan tertata. Massa bangunan terdiri dari tiga jenis yaitu massa primer yang berfungsi sebagai ruang pameran, massa sekunder sebagai area servis dan kantor, dan massa tersier yaitu pada massa menara. Bagian fasade bangunan memiliki pengaruh gaya Neo Klasik dan Barok Klasik yang pesat berkembang pada era awal abad ke-17. Sementara karakter sturktural Museum Fatahillah mempunyai struktur dinding pemikul pada bagian badan bangunan karena pada saat itu belum ditemukan konstruksi kolom-balok beton. Strategi dan arahan pelestarian bangunan Museum Fatahillah terbagi menjadi tindakan preservasi (74 elemen), konservasi (12 elemen), rehabilitasi (4 elemen).Kata kunci: Pelestarian, bangunan kolonial, karakter spasial, karakter visual, karakter struktural