STATUS STOK UDANG JERBUNG (PENAEUS MERGUIENSIS) DI PERAIRAN BENGKALIS DAN SEKITARNYA SERTA KEMUNGKINAN PENGELOLAANNYA SECARA BERKELANJUTAN

Main Authors: Suman, Ali, Kembaren, Duranta D, Pane, Andina Ramadhani Putri, Taufik, Muhammad
Other Authors: Balai Riset Perikanan Laut
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: eng
Terbitan: Pusat Riset Perikanan , 2020
Subjects:
Online Access: http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/jkpi/article/view/8766
http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/jkpi/article/view/8766/6757
Daftar Isi:
  • Pemanfatatan sumber daya udang jerbung (Penaeus merguiensis) di perairan Bengkalis dan sekitarnya sudah berlangsung cukup lama dan dilakukan sangat intensif. Untuk menjaga kelestariannya, dibutuhkan opsi pengelolaan agar sumber daya ini dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji status stok dan kemungkinan pengelolaan udang jerbung di perairan Bengkalis dan sekitarnya. Penelitian dilakukan pada periode survei 2013-2017 dengan metode survei dan diperkaya dengan sintesis hasil-hasil penelitian di perairan Bengkalis. Hasil analisis menunjukkan bahwa struktur ukuran udang berkisar antara 12-58 mm dengan perbadingan kelamin didominasi udang betina, sementara pola pertumbuhannya bersifat allometrik negatif. Ukuran udang jerbung yang tertangkap pada umumnya belum memijah. Laju pertumbuhan (K) udang jerbung sebagai 1,0/tahun dengan panjang karapas maksimum (L) 58,1 mm. Laju kematian total (Z) dan laju kematian alamiah (M) masing-masing 5,43/tahun dan 1,51/tahun. Laju kematian karena penangkapan (F) sebagai 3,92/tahun dan laju pengusahaan (E) sekitar 0,72/tahun, sementara spawning potential ratio (SPR) adalah 8%. Dengan demikian status stok udang jerbung sudah berada pada penangkapan berlebih (overfishing). Untuk menjamin kelestariannya, maka perlu dilakukan opsi-opsi pengelolaan meliputi penutupan daerah/musim penangkapan pada bulan April, melakukan pengurangan upaya penangkapan sekitar 44% dari kondisi saat ini dan penetapan ukuran udang jerbung terkecil yang boleh ditangkap yaitu pada ukuran panjang karapas 29,8 mm.The exploitation level of banana prawn (Penaeus merguiensis) resources in Bengkalis and surrounding waters has been done very intensive for a long time and until now. To preserve the banana prawn resources, it needs management options to sustain the use of these resources. The aim of this study was to identify the stock status and management of banana prawn in Bengkalis and surrounding waters. The research was conducted during 2013 to 2017 using survey methods and supplemented by the synthesis of investigation results from Bengkalis waters. Results show that the prawn’s size structure ranged between 12-58 mm, the sex ratio was dominated by female and the growth pattern was negative allometric. Most of the prawn were caught in immature condition. The growth rate (K) was 1.0/year with maximum carapace length (L) of 58.1 mm. Total mortality (Z) and natural mortality (M) was 5.43/year and 1.51/year respectively. The fishing mortality (F) was at 3.92/year and exploitation level (E) was around 0.72/year, while the spawning potential ratio (SPR) was 8%. Hence the banana prawn stock in Bengkalis and surrounding waters is in overfishing condition. Management options are proposed in order to keep the sustainability of the resources, such as : closed area/season in April, reducing effort to 44% from current condition, and legal size catch limitation at 29,8 mm.