EKSISTENSI CALON INDEPENDEN PEMILIHAN KEPALA DAERAH KOTA MALANG TAHUN 2013 (STUDI KASUS PASANGAN DWI – UDDIN)

Main Author: Novita, Amalia Herin
Format: Article application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik , 2014
Online Access: http://jmipm.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jmipm/article/view/4
Daftar Isi:
  • Kehadiran calon independen dalam pemilukada dewasa ini cukup menarik perhatian bagi beberapa kalangan masyarakat. Tidak bisa di tolak lagi hadirnya calon independen dalam pemilukada membuat dinamika baru dalam proses demokrasi di Indonesia. Terbukti dari beberapa daerah selalu terdapat calon independen sejak lahirnya UU Nomor 12 Tahun 2008 revisi UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemilihan Kepala Daerah. Eksistensi calon independen sudah tidak dapat dipungkiri kembali. Banyak masyarakat yang tertarik terhadap calon independen. Tidak hanya memilih, namun ikut sebagai mencalonkan sebagai calon independen. Kota Malang baru melakukan perhelatan pemilihan walikota untuk kedua kalinya dan salah satu calon berangkat dari jalur independen, yakni pasangan Dwi-Uddin. Tema ini menjadi menarik dibahas adalah karena calon independen baru pertama kali, tetapi antusias masyarakat terhadap calon independen cukup bagus. Perolehan suara dari pasangan Dwi-Uddin berada diposisi keempat dengan persentase 5,8% suara. Dwi-Uddin unggul atas pasangan DOA atau Agus Dono-Arief HS. Dapat dikatakan bahwa eksistensi calon independen dalam pemilukada Kota Malang ini sangat bagus dengan selisih 1,9% suara dari pasangan usulan parpol. Mendapatkan suara yang cukup bagus terutama baru pertama kali bagi calon independen membutuhkan strategi politik yang cukup matang dan baik. Kemampuan membaca peluang sangat diutamakan disini. Untuk mengetahui eksistensi dari calon independen dalam pemilukada Kota Malang, dilakukan dengan penelitian kualitatif deskriptif. Data diperoleh dari hasil wawancara sebagai data primer dan analisis terhadap dokumen dan buku-buku sebagai data pendukung. Informasi primer diperoleh dari wawancara dengan tokoh-tokoh utama terkait. Data berupa dokumen-dokumen dipergunakan sebagai pendukung atau data sekunder. Teori demokrasi dan strategi politik digunakan untuk mempermudah dalam menganalisis data. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan calon independen hadir sebagai wujud pemberian hak politik untuk dipilih bagi setiap warga negara sesuai dengan UUD 1945 dan atas kekecewaan masyarakat terhadap parpol. Selama ini parpol dinilai kurang maksimal dalam melakukan fungsinya. Demikian pula yang terjadi di Kota Malang, adanya kekecewaan masyarakat terhadap parpol membuat dukungan masyarakat terhadap calon independen semakin besar. Eksistensi Dwi-Uddin dalam pemilukada Kota Malang sebagai calon independen sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Mengingat latar belakang dari keduanya sebagai tokoh pemuda yang cukup berpengaruh di Kota Malang. Kata Kunci: Eksistensi, Calon Independen, Pemilukada Kota Malang