RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN RAWAT INAP BALITA PENDERITA PNEUMONIA DENGAN PENDEKATAN METODE GYSSENS DI RSUD SULTAN SYARIF MOHAMAD ALKADRIE PONTIANAK

Main Author: ., Yuli Evi Yanti
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN , 2016
Online Access: http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jmfarmasi/article/view/15260
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jmfarmasi/article/view/15260/13442
Daftar Isi:
  • Pneumonia adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) bagian bawahyang mengenai parenkim paru. Terapi pengobatan yang umumnya digunakanuntuk mengatasi penyakit pneumonia adalah dengan pemberian antibiotik.Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan pengobatan kurangefektif, tingkat keamanan obat menurun, meningkatnya resistensi, dan mahalnyabiaya pengobatan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kualitaspenggunaan antibiotik pada pasien rawat inap balita penderita pneumonia denganpendekatan metode Gyssens di Rumah Sakit Umum Daerah Sultan SyarifMohamad Alkadrie Kota Pontianak periode Juli 2014 – Juni 2015. Penelitian inimerupakan penelitian observasional dengan rancangan studi cross-sectional.Pengumpulan data secara retrospektif. Analisis data menggunakan diagram alurmetode Gyssens dan dibandingkan dengan standar terapi yang dikeluarkan WHO.Dari 18 pasien balita yang terdiagnosa pneumonia, ditemukan bahwa penggunaanantibiotik meliputi gentamisin (33,33%), sefotaksim (24,44%), sefiksim (17,78%),seftriakson (13,33%), ampisilin (4,44%), amikasin (4,44%), meropenem (2,22%).Berdasarkan penilaian kualitas penggunaan antibiotik dengan metode Gyssensdiperoleh hasil bahwa terdapat antibiotik yang diresepkan termasuk dalamkategori IVa sebesar 5,56%, kategori IVc (2,78%), kategori IIa (50,01%), dankategori IIb (41,67%). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa masihditemukannya ketidakrasionalan penggunaan antibiotik pada pasien balitapenderita pneumonia. Kata kunci : antibiotik, metode Gyssens, rasionalitas, pneumonia