ANALISIS YURIDIS DELIK ADAT GAMIA GAMANA DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM PIDANA NASIONAL
Main Author: | Faradibha, Rosa Intan |
---|---|
Format: | Article eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Kumpulan Jurnal Mahasiswa Fakultas Hukum
, 2019
|
Online Access: |
http://hukum.studentjournal.ub.ac.id/index.php/hukum/article/view/3513 |
Daftar Isi:
- Rosa Intan Faradibha, Prof.Dr. I Nyoman Nurjaya, S.H., M.S., Mufatikhatul Farikhah, S.H., M.H. Fakultas Hukum, Universitas Brawijaya rosaintanfd@gmail.com ABSTRAK Pada skripsi ini, penulis membahas terkait pengaturan dan penyelesaian delik adat Gamia Gamana dengan hukum pidana nasional yang dianalisis dalam beberapa putusan yaitu Putusan No.199/Pid.Sus/2014/PN.Sgr, Putusan No.325/Pid.Sus/2013/PN.Sgr, Putusan No.691/Pid.Sus/2013/PN.Dps yang memutuskan mengenai perkara yang sama yaitu tindak pidana incest atau delik adat Gamia Gamana. Walaupun ketiganya memutuskan perkara yang sama namun sanksi yang dijatuhkan berbeda dikarenakan beberapa pertimbangan hakim salah satunya pertimbangan hukum adat yang dijatuhkan pada terdakwa. Dari hasil penelitian yang telah dianalisis penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada, yaitu: (1) Delik adat Gamia Gamana yang merupakan delik adat dapat dikenakan Pasal 76D jo Pasal 81 UU Perlindungan Anak dan pasal lain dalam KUHP yaitu Pasal 285 dan 287 KUHP namun pengaturan yang paling tepat dan unsur-unsurnya terpenuhi yaitu dalam Pasal 76D jo Pasal 81 UU Perlindungan Anak dikarenakan adanya hubungan kekeluargaan antara subyek dan obyek yang merupakan ciri dari delik adat ini dan (2) Sanksi Adat yang dijatuhkan kepada pelaku delik adat Gamia Gamana secara tidak langsung dapat mempengaruhi pertimbangan hakim dan sanksi yang dijatuhkan kepada terdakwa. Sanksi Adat secara tidak langsung mempengaruhi penjatuhan sanksi pidana penjara sehingga terdakwa menerima sanksi yang lebih ringan. Eksistensi Hukum Adat dalam Hukum Nasional dapat mempengaruhi penerapannya dalam hukum pidana nasional yang berlaku. Kata Kunci: Gamia Gamana, Incest, Hukum Adat, Delik, Sedarah, Semenda ABSTRACT This research discusses regulation and settlement of customary offense of Gamia Gamana based on national criminal law, in which Decision Number 199/Pid.Sus/2014/PN.Sgr, Decision Number 325/Pid.Sus/2013/PN.Sgr, Decision Number 691/Pid.Sus/2013/PN.Dps regarding the same crime of incest or customary offense of Gamia Gamana were studied. Despite the same decisions, the sanctions delivered were different due to the considerations of judges, especially related to the consideration of customary law delivered to the defendant. The research result leads to the following results: (1) the offense of Gamia Gamana is punishable by law based on Article 76D jo Article 81 of Act concerning Child Protection and Article 285 and 287 of Criminal Code. However, more relevant elements are in Article 76D jo Article 81 of Act concerning Child Protection due to family ties between a subject and an object, in which the ties meet the characteristic of customary offense, and (2) customary sanction imposed on the culprit of the Gamia Gamana can indirectly affect judges’ consideration and sanction imposed on the defendant. Customary sanction can indirectly affect jail sentence delivered, causing the defendant to receive more lenient punishment. The existence of customary law in national law could impact the application of existing national criminal law. Keywords: gamia gamana, incest, customary law, offense, sibling, related by marriage