PERAN POLISI RESORT MALANG KOTA DALAM MENERTIBKAN AKSI BALAP LIAR (STUDI EFEKTIVITAS PASAL 115 UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN)

Main Author: Amandawati, Putri
Format: Article eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Kumpulan Jurnal Mahasiswa Fakultas Hukum , 2019
Online Access: http://hukum.studentjournal.ub.ac.id/index.php/hukum/article/view/3285
Daftar Isi:
  • Putri Amandawati, Lutfi Effendi, S.H., M.Hum, Arif Zainudin, SH, M. HumFakultas Hukum Universitas BrawijayaEmail: putriamandaptr@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini mengangkat permasalahan mengenai aksi balap liar yang terjadi di Kota Malang dengan melihat efektivitas Pasal 115 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Pelanggaran lalu lintas merupakan kurangnya kesadaran hukum seseorang untuk mentaati peraturan lalu lintas dan tidak perduli dengan keselamatan diri sendiri bahkan orang lain. Balap liar sudah cukup marak dan mengkhawatirkan mengigat pelaku dari aksi balap liar ini masih remaja. Aksi balap liar jelas mengakibatkan terganggunya ketenangan masyarakat dan membahayakan keselamatan orang lain sesama pengguna jalan. Maka peran polisi lalu lintas sebagai salah satu unsur aparat penegak hukum harus dapat mengambil tindakan yang tegas terhadap setiap pemakai jalan yang melakukan pelanggaran. Penelitian ini membahas mengenai yang pertama bagaimana peran polisi Resort Malang Kota dalam menertibkan aksi balap liar; kedua apa kendala yang dihadapi dan upaya apa yang dilakukan Polisi Resort Malang Kota dalam menertibkan aksi balap liar. Penelitian ini menggunakan metode yuridis empiris melihat bagaimana peraturan hukum dapat beroperasi di masyarkat. Hasil yang hendak dicapai adalah memaksimalkan peran Polisi Resort Malang Kota dalam menertibkan aksi balap liar sebagai bentuk pengawasan terhadap aksi balap liar dengan melihat efektivitas Pasal 115 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.Kata Kunci: Peran Polisi, Balap Liar, Remaja, MasyarakatABSTRACT This research relates the issue of illegal street racing to the effectiveness of Article 115 of Act Number 22 of 2009 concerning Traffic and Road Transports. Traffic violations stem from lack of awareness to comply with traffic regulation and lack of awareness of the individual safety and the others’. The trend in illegal street racing is growing and most of those involved are teens. Moreover, this racing is disturbing and can harm other road users and pedestrians. Police as law enforcers have to take action for road users who break the law. This research looks into the role of sub-regional police in Malang to control illegal street racing, impeding factors encountered, and the solution given by the police to control the illegal street racing. This research employed empirical juridical research to see how regulations could be applied in the society. It is expected that the role of the sub-regional police could be optimised to control illegal street racing by looking at the Article 115 of Act Number 22 of 2009 concerning Traffic and Road Transports.Keywords: role of police, illegal street racing, teen, society