OPTIMALISASI PEMUNGUTAN PAJAK MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN TERKAIT DENGAN PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (Studi di Badan Pajak dan Retribusi Daerah KabupatenLumajang)

Main Author: Maulia, Silvi Zahrotul; Fakultas Hukum Universitas Brawijaya
Format: Article eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Kumpulan Jurnal Mahasiswa Fakultas Hukum , 2017
Online Access: http://hukum.studentjournal.ub.ac.id/index.php/hukum/article/view/2308
Daftar Isi:
  • Silvi Zahrotul Maulia, Agus Yulianto,SH., MH., Lutfi Effendi, SH., M.Hum. Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Email :silvi_zahrotul@yahoo.co.id ABSTRAK Diberlakukannya otonomi daerah, maka segala sektor perekonomian dan penyelenggaraan pembiayaan daerah menjadi tanggung jawab daerah itu sendiri, yang sebagian besar diperoleh dari sektor perpajakan.Konsekuensi dari penerapan otonomi daerah yaitu setiap daerah dituntut untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerahguna membiayai urusan rumah tangganya sendiri. Salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah adalah pajak daerah, salah satu sektor pajak yang sangat potensial adalah pajak mineral bukan logam dan batuan.Kabupaten Lumajang merupakan salah satu daerah yang memiliki banyak potensi yang dapat memberikan kontribusi untuk peningkatan sumber penerimaan daerah, khususnya dari sektor pajak mineral bukan logam dan batuan. Terkait dengan dasar untuk melakukan pemungutan pajak mineral bukan logam dan batuan yang telah di atur di dalam pasal 95 ayat (1) Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 4 Tahun 2011 tentang pajak daerah. Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti optimalisasi pajak mineral bukan logam dan batuan serta hambatan dan solusi yang disampaikan oleh badan terkait guna melaksanakan aturan tersebut dengan baik dan mengurangi hambatan yang terjadi sehingga pemungutan pajak menjadi optimal dan meningkatkan penerimaan pendapatan asli daerah. Kata Kunci : Optimalisasi pemungutan pajak, Peningkatan Pendapatan Asli Daerah. Abstract Due to the Implementation of regional autonomy, all sectors of the economy and the implementation of regional funding is the responsibility of the region itself, which is largely derived from the taxation sector. The consequences of the implementation of regional autonomy is that each region is required to increase local revenue in order to finance its own domestic affairs. One source of revenue is the local tax ; one of the potential sectors is a non-metallic minerals and rocks tax. Lumajang is an area that has a lot of potential that can contribute to an increase in local revenue, particularly from the tax sector from non-metallic minerals and rocks. Article 95 paragraph (1) of Lumajang Regency Regulation No.4 year 2011 serves as the basis for tax levy on non-metallic minerals and rocks. Therefore, the research on the optimization of tax for non-metallic minerals and rocks as well as obstacles and solutions in order to optimize the tax levy and improve the locally-generated revenue is interesting to be conducted. Keywords: Optimization of taxation, locally-generated revenue