SERANGAN RUSIA TERHADAP ISLAMIC STATE OF IRAQ AND SYRIA (ISIS) DI WILAYAH SURIAH MENURUT HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL
Main Author: | Aryani, Vanina; Fakultas Hukum Universitas Brawijaya |
---|---|
Format: | Article eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Kumpulan Jurnal Mahasiswa Fakultas Hukum
, 2017
|
Online Access: |
http://hukum.studentjournal.ub.ac.id/index.php/hukum/article/view/2266 |
Daftar Isi:
- Vanina Aryani, Herman Suryokumoro, SH., MS., Agis Ardhiansyah, SH, LLM. Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Email : vanina.aryani@hotmail.com ABSTRAK Secara umum pemberontak adalah gerakan yang menentang terhadap pemerintahan yang sah. Konflik bersenjata antara ISIS dan Pemerintah Suriah di wilayah Suriah merupakan Konflik bersenjata non-internasional. Saat terjadi konflik di Suriah, Pemerintah Suriah mengizinkan Rusia untuk melakukan serangan udara ke wilayahnya untuk menyerang basis terorisme ISIS dalam koalisi anti-terorisme. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui, menganalisa, dan menjelaskan status hukum ISIS dalam sengketa bersenjata di Suriah dan tanggung jawab atas serangan Rusia di wilayah Suriah menurut Hukum Humaniter Internasional. Metode penelitian ini adalah hukum normatif dengan pendekatan perundang-undangan (statue approach) dan case approach. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa.Status hukum kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dalam sengketa bersenjata di Suriah adalah kombatan yang tidak sah (illegal combatant). Kehadiran Rusia di tengah Konflik di Suriah atas izin Pemerintah Suriah untuk melakukan gempuran di wilayah Suriah terhadap basis terorisme ISIS merupakan tindakan yang tidak menimbulkan pertanggung jawaban. Namun, tidak menghilangkan pertanggung jawaban unsur pelanggaran hukum internasional dalam hukum HAM yang dapat dikenai Penal Sanctions yang tercantum dalam Konvensi Jenewa tahun 1949. Kata kunci: Serangan Rusia, ISIS, Suriah, Hukum Humaniter Internasional RUSSIAN’S ATTACK AGAINTS ISLAMIC STATE OF IRAQ AND SYRIA (ISIS) IN SYRIA’S TERITORIAL ACCORDING TO INTERNATIONAL HUMANITARIAN LAW Vanina Aryani, Herman Suryokumoro, SH., MS., Agis Ardhiansyah, SH, LLM. Faculty of Law, Brawijaya University Email : vanina.aryani@hotmail.com ABSTRACT In general, rebellion is a movement which against established authorized government. Armed conflict between ISIS and Syria Government in Syria is an non-international armed conflict. When the conlifct in Syria happens, the Syrian Government allowe Russia to do an invansion in its teritory to attack ISIS terorism bassis on coallition anti-terorism. The purpose of this mini thesis are to determine, to analyze, and to explain ISIS possition on armed conflict in Syria and Russian attack on Syria teritory according to International Humanitarian Law. The method used in mini thesis is normatif law with statue approach and case approach. The conlusion based on the research, the law status of ISIS in term of armed conflict in Syria is illegal combat. The presence of Russia in the midle of the conflict in Syria based on Syria government to attack ISIS bassis in Syria is an action which is not causing reliability. However, it does not mean that it demolish the reliability of the violation of International Law in Human Rights Law, according to Penal Sanctions in Geneva Convention 1949 Keywords: Russian’s Attack, Islamic State Of Iraq and Syria (ISIS), International Humanitarian Law