PERLINDUNGAN HUKUM HAK CIPTA TERHADAP EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL RUMAH ADAT BALI ATAS PEMANFAATAN TANPA HAK (Studi di Desa Adat Penglipuran, Kelurahan Kubu, Kabupaten Bangli, Bali)

Main Author: Novitri, Helen; Fakultas Hukum Universitas Brawijaya
Format: Article eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Kumpulan Jurnal Mahasiswa Fakultas Hukum , 2016
Online Access: http://hukum.studentjournal.ub.ac.id/index.php/hukum/article/view/2132
Daftar Isi:
  • Helen Novitri, Sentot P. Sigito, Fitri Hidayat Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Email : helen.novitri7@gmail.com Abstraksi : Rumah Adat Bali sebagai salah satu ekspresi budaya tradisional (EBT) merupakan warisan budaya budaya bangsa yang perlu dilestarikan, dijaga dan dilindungi keberadaannya. Hal ini menjadi penting dan perlu dilakukan melihat maraknya kasus klaim terhadap EBT yang seringkali diikuti oleh tindakan missappropriation, sehingga memberikan dampak pada tidak terpenuhinya hak-hak masyarakat kustodian. Penelitian ini memfokuskan permasalahan pada bagaimana cara masyarakat adat dan pemerintah daerah memberikan perlindungan hukum terhadap EBT Rumah Adat Bali atas pemanfaatan tanpa hak beserta hambatan yang ditemui selama pelaksanaannya. Penelitian dilakukan dengan metode penelitian yuridis-sosiologis. Hasil penelitian ini menyimpulkan, bahwa masyarakat adat dan pemerintah daerah, masing-masing memiliki cara yang berbeda namun saling mendukung dan menyempurnakan, dalam memberikan perlindungan terhadap EBT Rumah Adat Bali atas pemanfaatan tanpa hak, dimana pelaksanaannya belum berjalan maksimal karena masih adanya hambatan-hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan perlindungan hukum terhadap EBT Rumah Adat Bali. Abstract : Balinese Traditional House as one of the traditional cultural expressions (TCE )is the nation's cultural heritage that need to be preserved, maintained and protected its existence. This is important and necessary to look at the rampant cases of claims against EBT often followed by misappropriation action, so the impact of non-fulfillment of the rights of custodian people. This study focused on the problem of how indigenous and local governments provide legal protection against TCE of Balinese Traditional House on utilization without other rights and obstacles encountered during the implementation. Research carried out by socio-juridical research methods. The results of this study concluded that indigenous peoples and local governments, each of which has a different way but mutual support and enhance, in providing protection against TCE of Balinese Traditional House on utilization without rights, which implementation is not running optimally because there are still obstacles encountered in the protection of the law against TCE of Balinese Traditional House. Kata Kunci: Perlindungan Hukum, Rumah Adat Bali, Pemanfaatan Tanpa Hak