Pengujian Terhadap Assesment Model BUM Desa Inovatif (Studi Kasus BUM Desa Panggung Lestari, Desa Panggungharjo, Kabupaten Bantul)
Main Author: | Fatih Gama Abisono Nasution, S.IP.,M.A |
---|---|
Format: | Research NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repo.apmd.ac.id/803/1/LAPORAN%20PENELITIAN%20%E2%80%9CPengujian%20Terhadap%20Assesment%20Model%20BUM%20Desa%20Inovatif.pdf http://repo.apmd.ac.id/803/ |
Daftar Isi:
- Kajian ini mengujicobakan Model Assesmet BUM Desa Inovatif, sebagai instrumen yang dihasilkan dari kajian terdahulu oleh peneliti. Secara spesifik, kajian terdahulu fokus pada upaya menguji daya kelembagaan BUM Desa sebagai hibryd institution bagi tumbuhnya inovasi sosial ekonomi dalam pengembangan desa wisata di Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul. Namun tidak terpenuhi prinsip-prinsip sebagai lembaga hybrid pada Dalam Kajian terdahulu, membuat BUM Desa kurang optimal dalam mengembangkan iklim inovasi yang kondusif. Berpijak dari kesimpulan tersebut, maka dirumuskanlah Model Assesment untuk mengukur tahap perkembangan BUM Desa untuk menuju BUM Desa yang inovatif pada kajian sebelumnya. Kajian kali ini diorientasikan untuk mengujicoba Model yang telah dirumuskan sekaligus menyempurnakannya. Hal ini bertujuan agar dapat dimanfaatkan sebagai perangkat evaluasi mandiri bagi BUM Desa untuk menilai perkembangan secara mandiri. Hasil kajian ini adalah sebagai menyimpulkan: Pertama, sebagai model yang diorientasikan untuk menakar tingkat kemajuan BUM Desa menuju tahap inovatif, model ini belum sepenuhnya operasional dan cukup rumit jika dioperasikan. Oleh karena itu dibutuhkan penyederhanaan prosedur operasi dari model ini. Kedua, asumsi yang dibangun pada setiap tahap perkembangan BUM Desa belum sepenuhnya tepat, sehingga perlu mereformulasi ulang asumsi yang telah dirumuskan. Ketiga, prasyarat dalam model ini yang diddudukan sebagai indikator deskriptif dari model ini belum solid sehinga belum sepenuhnya mencapai kadar generalisasi yang diharapkan. Oleh karena itu, perlu mereformulasi ulang indikator deskriptif dan menguji kembali indikator-indikator tersebut. Sedangkan keunggulan dari Model ini adalah: pertama, model ini menyediakan cara baru dalam menakar tingkat kemajuan BUM Desa yang dinyatakan dalam indikator-indikator deskriptif. Keunggulan indikator deskriptif adalah mampu melihat detail pada aspek yang hendak ditakar meski agak sulit menemukan nilai bakunya. Kedua, model ini juga mampu mengukur secara kualitatif tingkat perkembangan BUM Desa yang cukup membantu dalam menyusun rumusan rekomendasi yang tepat.