FUNGSI BANK SAMPAH GEMAH RIPAH UNTUK MASYARAKAT PADUKUHAN BADEGAN DILIHAT DARI ASPEK SOSIAL BUDAYA, ASPEK EKONOMI DAN ASPEK EKOLOGI (Suatu Penelitian Deskriptif Kualitatif di Pedukuhan Badegan, Desa Bantul, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta)

Main Author: CITO, NEGORO
Format: Research NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repo.apmd.ac.id/75/2/168-IS-X-2016-CITO%20NEGORO-12510002%20B.pdf
http://repo.apmd.ac.id/75/
Daftar Isi:
  • Penyebaran Bank Sampah di Indonesia cukup luas antara lain di Sulawesi Utara, Kalimantan Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Ide Bank Sampah yang pertama dipelopori dari Yogyakarta ini sangat unik dan brilian, sebab menyimpan sampah terdengar paradoks. Sampah adalah sesuatu yang biasanya tidak berguna dan dibuang. Jika dihitung secara kasar di Indonesia dengan 250 juta penduduk kira-kira setara dengan 50 juta KK (kepala keluarga), jika diasumsikan perharinya setiap KK menghasilkan dan membuang sampah rumah tangga rata-rata 2 kg, maka setiap hari ada 100 Ribu Ton sampah di Indonesia ini. Bank Sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Warga yang menabung yang juga disebut nasabah memiliki buku tabungan dan dapat meminjam uang yang nantinya dikembalikan dengan sampah seharga uang yang dipinjam. Sampah yang ditabung ditimbang dan dihargai dengan sejumlah uang nantinya akan dijual di pabrik yang sudah bekerja sama