IMPLIKASI KONFLIK DALAM PEMILIHAN LEGISLATIF DAN PEMILIHAN KEPALA DESA TERHADAP PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Penelitian di Desa Benteng Suru, Kecamatan Kuwus Kabupaten Manggarai Barat

Main Author: SAFRIANUS SUHARDI, SAFRI
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repo.apmd.ac.id/619/1/repo%20safrianus%20suhardi.pdf
http://repo.apmd.ac.id/619/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan implikasi konflik dalam pemilihan kepala desa terhadap penyelenggaraan pemerintahan desa,kendala yang dihadapi oleh pemerintah desa akibat adanya konflik dalam pemilihan kepala desa dan upaya yang dilakukan pemerintah desa dalam menyelesaikan konflik yang ada. Adapun manfaat penelitian ini terarah pada proses implementasi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 demi membangun iklim demokratis di tingkat desa. Kontestasi politik di tingkat desa mesti tetap berpedoman pada kaidah demokrasi baik secara prosedural maupun secara substansial dan tidak menimbulkan fragmentasi yang eksklusif di tengah masyarakat. Konflik merupakan salah satu model relasi akibat adanya interaksi yang melibatkan individu, kelompok ataupun negara yang memiliki perbedaan kepentingan, kebutuhan, pemikiran, hasrat dan tujuan di mana masing-masing pihak terlibat dalam kompetisi untuk mengejar dan mencapai kepentingan, tujuan, kebutuhan dan hasrat tersebut. Studi konflik menempatkan proses politik sebagai salah satu faktor pemicu munculnya konflik di tengah kehidupan masyarakat. Konflik politik ini dapat berbentuk asimetris dan simetris. Konflik politik ini timbul karena adanya represi, intimidasi, dominasi dan hegemoni serta proses-proses politik. Konflik politik terjadi bukan hanya karena adanya ketidakpuasan terhadap suatu tatanan sosial atau struktur sosial yang tidak adil. Proses-proses politik dalam sistem demokrasi secara langsung dapat melahirkan konflik preferensi politik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian diperoleh melalui observasi semi partisipatif dan wawancara mendalam. Adapun narasumber dan informannya ditentukan secara purposive. Data dan informasi yang diperoleh kemudian dianalisis dengan teknik triangulasi. Berdasarkan analisis terhadap data hasil penelitian, konflik dalam kontestasi di Desa Benteng Suru ini memunculkan pembilahan identitas di tengah masyarakat yang menimbulkan beban moril bagi kepala desa, krisis partisipasi dan komunikasi serta gagalnya eksekusi program kerja di desa. Ada beberapa solusi yang ditempuh untuk menyelesaikan konflik ini, yakni melalui strategi akomodatif dan power sharing terhadap lawan politik, memprakarsai terbangunnya komunikasi dialogal di tengah masyarakat dan terlibat dalam setiap urusan sosial kemasyarakatan. Hal lain yang masih perlu dibangun di tengah masyarakat adalah habituasi dan individuasi nilai-nilai demokrasi melalui pendidikan politik