PERILAKU MELILIH MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA E-VOTING DI KALURAHAN PURWOMARTANI KAPANEWON KALASAN, KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWAH YOGYAKARTA
Main Author: | FAKHRANDA, ABDUL KHATIB |
---|---|
Format: | Research NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repo.apmd.ac.id/1573/1/FAKHRANDA%20ABDUL%20KHATIB%2017520249.pdf http://repo.apmd.ac.id/1573/ |
Daftar Isi:
- Masyarakat kalurahan yang demokratis juga harus dibarengi dengan perilaku politik masyarakat yang baik. Kedewasaan masyarakat kalurahan purwomartani dalam menyikapi dinamika politik menjadi menting untuk memajukan demokrasi di tingkat kalurahan. Sehingga dalam menaggapi setiap isu politik seperti pemilihan kepala desa, politik kekeluargaan, dan lain sebagainya, tentu diperlukan kedewasaan politik dan pengetahuan politik yang baik. Tetapi hal ini menjadi pekerjaan rumah yang berat untuk sebuah komponen masyarakat yang masih terikat dengan kultur kekeluargaan yang begitu kuat. Dengan kultur yang lama ini, tentunya akan juga mempengaruhi cara pandang atau sikap masyarakat dalam menyikapi setiap isu maupun dinamika politik lokal yang bergulir di kalurahan. sehingga rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana perilaku masyarakat dalam menanggapi pemilihan kepala desa E-Voting. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data penelitian menggunakan teknik observasi (pengamatan), interview bebas terpimpin, dokumentasi. Penentuan informan secara purposive dengan 19 orang yang terdiri dari tokoh masyarakat, dukuh, pihak penyelenggara pilkades, pemerintah desa dan masyarakat. Teknik analisis data dilakuakan dengan cara kualitatif. Adapun hasil penelitian kesimpulan umumnya adalah masyarakat Kalurahan Purwomartani lebih apatis dan tradisional dalam menaggapi dinamika politik yang ada di Kalurahan. Artinya dalam menaggapi hal-hal politik terhadap pemilihan kepala desa tersebut masyarakat merasa tidak memiliki pengaruh yang besar, sehingga tanggapan mereka terkait isu maupun dinamika politik yang bergulir di desa tersebut tidak akan di dengar, mereka hanya mengikuti alur yang sudah di arahkan oleh orang-orang atau tokoh yang ada di desa yang memiliki pengaruh secara personal maupun kelompok. Hal ini dikarenakan kurangnya pendidikan maupun pengetahuan politik dari masyarakat tersebut dan kultur masyarakat yang masih sentralistik yang terpusat pada eli-elit desa dan tokohtokoh penting di desa. Sedangkan masyarakat Kalurahan Purwomartani juga dipengaruhi oleh kultur kehidupan bersama yang kuat sehingga dalam menanggapi dinamika politik tersebut, hal yang pertama dipertimbangkan adalah rasa kekeluargaan yang tinggi atau memiliki tingkat kedekatan secara emosional. Dengan demikian daya kritis masyarakat tersebut menjadi kurang yang dikarenakan kultur dan kebiasaan kehidupan masyarakat desa Purwomartanni itu sendiri.