Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Pekerja pada Tanggap Kebakaran di area Gedung PT. INHUTANI II Tahun 2016

Main Author: Victor, Ade
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.binawan.ac.id/92/1/K3-2016-Ade%20victor-repo.pdf
http://repository.binawan.ac.id/92/
Daftar Isi:
  • Latar Belakang : Keadaan darurat adalah sebuah peristiwa yang secara tiba-tiba dan tidak diharapkan yang memiliki resiko terhadap manusia, gedung atau peralatan dan mesin. PT. INHUTANI II adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan kayu yang memiliki tingkat resiko yang sangat besar terutama resiko kebakaran. Penyebab yang mengakibatkan kebakaran tersebut antara lain penggunaan bahan bakar. Tanggap darurat membutuhkan kesiagaan dan respon yang sesuai dengan SOP. Untuk menghindari meningkatnya jumlah kerugian yang diakibatkan kondisi darurat. Metode : Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah kuantitatif deskriptif korelasi yang bersifat crossectional, menghubungkan variabel independen terhadap variabel dependen dalam satu waktu dan populasi. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner , yang digunakan untuk mengumpulkan data primer penelitian. Hasil : Penelitian yang dilakukan pada 33 responden, sebagian besar di dominasi kelompok usia tua 17 orang, tingkat pendidikan menengah 16 orang, tingkat pengalaman kerja pendek 19 orang, tingkat pengetahuan baik 20 orang, perilaku baik 18 orang, terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan perilaku dengan nilai p = 0,003. Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna yang berkorelasi positif pada variabel independen (pengetahuan) dengan dependen (perilaku) setelah dilakukan uji chi- square Dengan nilai p = 0,003 p<0,05 dan nilai r = 0,510, yang berarti semakin tinggi tingkat pengetahuan maka semakin baik pula perilaku pekerja terhadap tanggap kebakaran di PT. INHUTANI II Tahun 2016. Saran : Memberikan pengetahuan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terkait tanggap kebakaran di area gedung secara merata kepada semua pekerja agar pekerja memilki pengetahuan yang baik tentang tanggap kebakaran dan dapat meminimalkan kerugian akibat keadaan darurat.