Hubungan Faktor- faktor Yang Mempengaruhi Plebitis Terhadap Terjadinya Plebitis di Ruang Anggrek RSUD Tarakan Jakarta

Main Author: Astuti, Widi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.binawan.ac.id/91/1/KEPERAWATAN-2016-WIDI%20ASTUTI-repo.pdf
http://repository.binawan.ac.id/91/
Daftar Isi:
  • Pemasangan infus merupakan prosedur invasif dan merupakan tindakan yang paling sering dilakukan di rumah sakit. Pemasangan terapi cairan intravena perlu diperhatikan lokasi penusukan vena, kondisi pasien antara lain: usia, riwayat penusukan vena sebelumnya, durasi pemasangan, lama pemasangan infus dan beberapa faktor lainnya untuk mencegah timbulnya komplikasi. Salah satu komplikasi terapi intravena yang sering terjadi adalah phlebitis. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada vena dan meningkatkan lama waktu perawatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor- faktor yang dapat mempengaruhi phlebitis terhadap terjadinya phlebitis pada pasien di Ruang Anggrek RSUD Tarakan Jakarta Pusat. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Deskriptif Korelatif. Sampel penelitian ini sebanyak 57 orang. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan antara usia terhadap kejadian phlebitis (p-value 0,016), tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin terhadap kejadian phlebitis (p-value 0,193), terdapat hubungan antara lokasi pemasangan infus terhadap kejadian phlebitis (p-value 0,007), tidak terdapat hubungan antara jenis balutan infus terhadap kejadian phlebitis (p-value 0,702), terdapat hubungan antara penyakit penyerta terhadap kejadian phlebitis (p-value 0,018), terdapat hubungan antara jenis cairan infus terhadap kejadian phlebitis (p-value 0,049), terdapat hubungan antara lama terpasang infus terhadap kejadian phlebitis (p- value 0,014). Melakukan sosialisasi kepada seluruh perawat dalam melakukan penilaian Visual Infusion Phlebitis Score (VIP) sehingga mampu menentukan intervensi yang dilakukan untuk mencegah plebitis di rumah sakit. Untuk penelitian selanjutnya dapat mencari faktor lain yang menyebabkan plebitis dan melakukan komparasi standar penilaian plebitis dari Kemenkesh dan Joint Commission International (JCI) yang lebih mudah efektif digunakan oleh perawat dalam mencegah kejadian plebitis.