Hubungan Lingkar Perut, Konsumsi Gula, Garam Dan Lemak Dengan Tekanan Darah Dan Kadar Glukosa Darah Pegawai Direktorat Poltekkes Kemenkes Jakarta II
Main Author: | Adwinda, Marina Dwina |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.binawan.ac.id/460/1/GIZI-2018-MARINA%20DWINA%20ADWINDA%20repo.pdf http://repository.binawan.ac.id/460/ |
Daftar Isi:
- Pendahuluan : Konsumsi gula, garam dan lemak yang berlebih menjadi salah satu penyebab bertambahnya ukuran lingkar perut. Keadaan ini dapat menyebabkan obesitas sentral yang erat kaitannya dengan hipertensi dan hiperglikemi yaitu tanda dan gejala awal dari penyakit tidak menular (PTM). Tujuan : Menganalisis hubungan antara lingkar perut, konsumsi gula, garam dan lemak dengan tekanan darah dan kadar glukosa darah pegawai direktorat Poltekkes Kemenkes Jakarta II. Metode : Penelitian dilakukan di Kantor Direktorat Poltekkes Kemenkes Jakarta II. Desain penelitian adalah cross sectional. Sebanyak 39 orang yang sehat dipilih dengan menggunakan simple random sampling. Data konsumsi gula, garam dan lemak diperoleh dari wawancara food recall 2x24 jam. Lingkar perut diukur menggunakan metlin, tekanan darah diukur menggunakan tensimeter digital, dan kadar glukosa darah puasa diukur dengan glukometer. Uji korelasi yang digunakan adalah Spearman dan Pearson. Hasil : Terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi gula (p=0,000; r=0,61) dan lingkar perut (p=0,028; r=0,352) dengan glukosa darah puasa namun tidak pada tekanan darah. Konsumsi garam berhubungan dengan tekanan darah sistolik (p=0,000; r=0,640) dan diastolik (p=0,000;r=0,56). Lingkar perut tidak berhubungan dengan tekanan darah. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi lemak dengan tekanan darah dan kadar glukosa darah. Kesimpulan : Konsumsi gula dan lingkar perut berhubungan dengan glukosa darah puasa, serta konsumsi garam berhubungan dengan tekanan darah.