Analisis hubungan antara indeks massa tubuh (body mass index) dengan sprain ankle pada Pemain futsal usia binaan (literatur review) Tahun 2020
Main Author: | Adinda Tri, Amelia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.binawan.ac.id/1264/1/FISIOTERAPI-2020-ADINDA.pdf http://repository.binawan.ac.id/1264/ |
Daftar Isi:
- Tujuan Penelitian : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan sprain ankle pada pemain futsal usia binaan tahun 2020. Metode Penelitian : 6 literatur dengan desain studi : Systematic Review /MetaAnalysis, Randomized Control Trial, Cohort Study, Case Control Study. Sampel pemain futsal berusia 9-25 tahun, tahun publikasi 10 tahun terakhir (2010-2020), variabel yang diukur adalah Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index) dan sprain Ankle dan kriteria eksklusi desain studi yang tidak memiliki randomize atau kelompok control dalam penelitiannya Hasil : Mendapatkan 6 Literatur dari 5 data base (Hartley, Hoch, and Boling2018) IMT (Nagelkerke R 2 = 0,069; p <0,001;) dan jangkauan anterior YBT(Nagelkerke R 2 = 0,074; p <0.001) adalah secara signifikan terkait dengan cedera sprain ankle. (Martinez-Riaza et al. 2017) Ketika menghubungkan IMT denganskor jumlah skinfold, memperoleh statistic korelasi signifikan (r = 0,509; p<0,001). (Kemper et al. 2015) pemain yang menunjukkan peningkatan BMIbulanan> 0,3 kg / m 2 berisiko lebih tinggi untuk cedera (p = 0.03; OR = 1.61; 95%). (Fousekis, Tsepis, and Vagenas 2012) (A) (rasio odds [OR] = 8,88; P =0,005),(B) (OR = 8,16; P = 0,018 (OR = 5,72;95%, P = 0,017) masing-masing memilikirisiko yang lebih tinggi secara signifikan dari keseleo pergelangan kaki nonkontak. (Manoel et al. 2020) Pemain dengan BMI yang lebih tinggi memilikiinsiden yang lebih tinggi terkena cedera (P 1⁄4 0,01). Kesimpulan : Penelitian ini melihat adanya hubungan antara Indeks MassaTubuh (Body Mass Index) dengn Sprain Ankle pada pemain futsal usia binaan.