Kerusakan larva Aedes aegypti (Linn.) setelah terpapar temefos pada fase larva instar 3 (L3)
Main Authors: | ,, Yulidar; Loka Penelitian dan Pengembangan Biomedis Aceh. Jln. Bandara Soeltan Iskandar Muda Lorong Tgk. Dilangga No.9-Lambaro, Aceh Besar, Indonesia., Hadifah, Zain; Loka Penelitian dan Pengembangan Biomedis Aceh. Jln. Bandara Soeltan Iskandar Muda Lorong Tgk. Dilangga No.9-Lambaro, Aceh Besar, Indonesia. |
---|---|
Format: | Article application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Balai Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Tanah Bumbu
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/buski/article/view/3600 |
Daftar Isi:
- Penelitian tentang kerusakan morfologi larva Aedes aegypti setelah terpapar temefos padafase larva instar 3 (L3) bertujuan untuk mengetahui kerusakan morfologi larva setelahterpapar temefos konsentrasi letal pada fase instar 3 (L3). Jenis penelitian ini adalah quasieksperimental dengan desain penelitian rancangan acak lengkap. Konsentrasi temefos yangdiuji didapatkan berdasarkan hasil analisis probit yaitu 0.150 ppm (KL0)., 0.280 ppm (KL25).,0.330 ppm (KL50)., 0.384 ppm (KL75), dan 0.433 ppm (KL90). Hasil uji menunjukkan rata-rata kandungan air dalam tubuh larva setelah terpapar temefos adalah 35% dalam keadaan larva hidup (Ko), sedangkan dalam keadaan larva sudah mati yaitu 37% (KL0), 36% (KL25), 61% (KL50), 55% (KL75) dan 72% (KL90). Semakin tinggi konsentrasi temefos pada media air menyebabkan kadar air pada tubuh larva semakin tinggi akibatnya terjadi perbedaan tekanan osmotik. Kerusakan morfologi larva setelah terpapar temefos yaitu rambut seta yang rontok, abdomen terlihat mengkerut serta abdomen, kepala, torak dan sifon yang menghitam.