Faktor resiko skabies pada siswa pondok pesantren (Kajian di Pondok Pesantren Darul Hijrah, Kelurahan Cindai Alus, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan)

Main Authors: Al Audhah, Nelly; Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat, Umniyati, Sitti R ahmah; Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Format: Article application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Balai Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Tanah Bumbu , 2013
Subjects:
Online Access: http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/buski/article/view/3037
Daftar Isi:
  • Skabies disebabkan infestasi Sarcoptes scabiei. Skabies menduduki peringkat ke-3 dari 12 penyakit kulit tersering di Indonesia, ke-6 di Provinsi Kalimantan Selatan, ke-13 di Kabupaten Banjar tetapi tidak termasuk sepuluh penyakit utama di Puskesmas Martapura. Penderita skabies banyak ditemukan di Pondok Pesantren Darul Hijrah, Cindai Alus, Martapura. Penelitian skabies di pesantren ini belum pernah dilakukan sehingga dirumuskan apakah faktor resiko terjadinya skabies. Metode yang digunakan observasional analitik, menggunakan rancangan kasus pembanding. Variabel yang diukur adalah kepadatan hunian, perilaku kebersihan diri, ada kontak dengan penderita dan cara pengobatan. Hasil penelitian menunjukkan, dari 4 variabel yang diteliti yang mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik adalah kepadatan hunian (OR = 3,6, CI 95 % = 1,7<OR<7,7) dan ada kontak dengan penderita (OR = 48,7, CI 95 % = 11,5<OR<207,3), sedangkan perilaku kebersihan diri dan cara pengobatan tidak bermakna. Faktor risiko skabies utama adalah ada kontak dengan penderita. Kepadatan hunian dan ada kontak dengan penderita berhubungan dengan kejadian skabies dan tidak ada hubungan antara perilaku kebersihan diri, dan cara pengobatan terhadap kejadian skabies.