Gangguan Muskuloskeletal pada Diabetes Melitus
Main Author: | Sibarani, Marcel Hamonangan Reinhard |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
PT. Kalbe Farma Tbk
, 2015
|
Online Access: |
http://www.cdkjournal.com/index.php/CDK/article/view/979 http://www.cdkjournal.com/index.php/CDK/article/view/979/704 |
Daftar Isi:
- Gangguan muskuloskeletal merupakan salah satu komplikasi yang mulai sering ditemukan baik pada DM tipe 1 maupun pada DM tipe 2. Patogenesisnya belum sepenuhnya dimengerti, namun sering dikaitkan dengan peningkatan pembentukan advanced glycosylation end products (AGEs). Pengenalan dini dan penanganan yang baik sebaiknya dilakukan agar menghindari gangguan lebih lanjut yang mempengaruhi kualitas hidup pasien. Gejala umumnya adalah nyeri sendi atau otot, pembengkakan, dan berkurangnya pergerakan atau range of motion (ROM). Diagnosis pasti gangguan muskuloskeletal pada pasien DM memerlukan pertimbangan riwayat pasien, temuan klinis, hingga pemeriksaan penunjang. Saat ini belum ada penatalaksanaan baku, sebagian besar menganjurkan kontrol kadar gula secara optimal .Musculoskeletal disorders are one of the frequently found complications in type 1 and type 2 diabetes. The pathogenesis is not fully understood, but often associated with increased formation of advanced glycosylation end products (AGEs). Early recognition and detection can prevent further complications affecting quality of life. Symptoms are generally pain in joints or muscle, swelling, and limited range of movement (ROM). Diagnosis requires patient’s history, clinical findings, and further workups. There is not a treatment guideline for musculoskeletal disorders in DM patients, but it is important to achieve and maintain optimal glycemic control.