Injeksi Botulinum untuk Tatalaksana Overactive Bladder

Main Authors: Mahendra Krisna, Daniel, Maulana, Akhada
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: PT. Kalbe Farma Tbk , 2018
Online Access: http://www.cdkjournal.com/index.php/CDK/article/view/676
http://www.cdkjournal.com/index.php/CDK/article/view/676/441
Daftar Isi:
  • Overactive Bladder (OAB) adalah kelainan yang berkaitan dengan gangguan berkemih, baik disertai inkontinensia atau tidak, dibuktikan tidak ada infeksi atau kelainan patologis yang mendasari. OAB dapat mengenai semua usia dan sangat mengganggu kualitas hidup. Tatalaksana OAB meliputi terapi perilaku dan medikamentosa sebagai lini pertama, tetapi ketidakpatuhan dan efek samping sering menyebabkan kegagalan. Injeksi botulinum menghambat pelepasan neurotransmitter, sehingga dapat menurunkan kontraksi otot polos, dapat dipertimbangkan sebagai tatalaksana lini pertama.Overactive bladder (OAB) is a urinary urgency, with or without urinary incontinence, without proven infection or other obvious pathology. OAB affects quality of life. The first-line treatment consists of combination of behavioural therapy and drugs, but failure is high due to side effects and noncompliance. Botulinum injection is an optional therapy that should be considered as a first line therapy. Its mechanism is to inhibit neurotransmitter release to reduce smooth muscle contractility.