Kurkumin sebagai Agen Kemopreventif - Benarkah Aman?
Main Authors: | -, Paramita, Louisa, Melva, -, Nafrialdi |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
PT. Kalbe Farma Tbk
, 2016
|
Online Access: |
http://www.cdkjournal.com/index.php/CDK/article/view/62 http://www.cdkjournal.com/index.php/CDK/article/view/62/59 |
Daftar Isi:
- Kanker adalah penyebab kematian dan kesakitan di seluruh dunia. Menurut data World Health Organization (WHO) ada sekitar 14 juta kanker kasus baru dan 8,2 juta kematian akibat kanker pada tahun 2012. Kemoprevensi adalah pendekatan anti-kanker yang menjanjikan dengan efek sekunder lebih rendah dibandingkan dengan kemoterapi klasik. Kurkumin (diferuloylmethane), suatu polifenol memiliki aktivitas anti-inflamasi, antioksidan, dan sifat kemopreventif yang poten dengan efek samping toksik minimal. Namun, beberapa bukti menunjukkan bahwa kurkumin dapat menyebabkan berbagai efek toksik seperti gangguan lambung, mual, diare, reaksi alergi kulit, dan pembekuan darah akibat gangguan aktivitas anti-trombosis. Bahkan beberapa bukti menunjukkan bahwa pemberian kurkumin dosis tinggi jangka panjang pada hewan pengerat dapat bersifat tumorigenik.