Scar Hipertrofik dan Keloid: Patofisiologi dan Penatalaksanaan
Main Author: | Sinto, Linda |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
PT. Kalbe Farma Tbk
, 2018
|
Online Access: |
http://www.cdkjournal.com/index.php/CDK/article/view/152 http://www.cdkjournal.com/index.php/CDK/article/view/152/99 |
Daftar Isi:
- Angka terjadinya kelainan fibrotik yang sering muncul pasca-luka terus meningkat, baik luka karena operasi elektif maupun luka yang disebabkan oleh trauma lainnya. Seringkali disertai dengan keluhan lain seperti kontraktur, gatal hingga nyeri, sehingga mengganggu kualitas hidup seseorang baik secara fisik maupun psikologis. Secara umum kelainan fibrotik ini dibedakan atas scar hipertrofik dan keloid. Scar hipertrofik lambat laun dapat terjadi regresi secara sempurna, sedangkan keloid jarang sekali terjadi regresi. Gambaran klinis keduanya seringkali serupa. Oleh karena itu, sangat penting untuk menegakkan diagnosis yang tepat antara kedua jenis kelainan fibrotik ini sebelum mengambil keputusan untuk terapi. Saat ini sudah ada beberapa macam terapi yang ada, tetapi terapi ini pun masih terus berkembang. Melalui artikel ini akan dibahas mengenai perbedaan mendasar antara kedua jenis kelainan fibrotik ini dan pilihan kombinasi terapi yang baik untuk penanganannya.