MUNCULNYA WILAYAH KEJAHATAN DI PERKOTAAN (STUDI PADA KOTA PEKANBARU)

Main Author: RIo Tutrianto
Format: Article application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Universitas Indonesia , 2018
Online Access: http://journal.ui.ac.id/index.php/jki/article/view/9674
Daftar Isi:
  • Perubahan dan perkembangan kota tidak luput dari eksistensi konflik, yang pada gilirannya pastinya bisa mengarah pada lahirnya kejahatan di daerah perkotaan, itu juga bisa ditemukan di Kota Pekanbaru. Tingginya jumlah kejahatan di suatu wilayah, jumlah jenis kejahatan tertentu yang terjadi pada sekelompok orang tertentu, adalah semakin banyak fenomena dalam masyarakat. Dengan menggunakan metode penelitian semi-etnografi dalam mengumpulkan data penelitian, penelitian ini menunjukkan bahwa ketidaksamaan struktural yang dirasakan oleh orang-orang yang tinggal di Kampung Dalam dan Pangeran Hidayat Kota Pekanbaru menempatkan mereka dalam posisi yang kurang menguntungkan. Banyaknya arena budaya yang mengharuskan seseorang untuk menunjukkan kesuksesannya tetapi cara untuk merayakan kesuksesan tidak sama tersedia di kota telah menyebabkan ketidakpercayaan cara yang dilembagakan dengan cara yang tersedia untuk mencapai tujuan budaya, kemudian melakukan kejahatan sebagai entitas merupakan alternatif untuk memuaskan keinginan untuk mencapai budaya tujuan. Munculnya wilayah kejahatan adalah bentuk penyesuaian yang dibuat oleh individu dalam masyarakat yang berada di daerah perkotaan dikarenakan ketidakseimbangan antara tujuan budaya dan kesempatan menggunakan cara-cara kelembagaan untuk mencapai tujuan tersebut dapat dikategorikan sebagai bentuk model adaptasi Inovasi. Penyesuaian seperti itu terjadi sebagai akibat dari konflik mental yang dialami ketika ada kewajiban untuk mengikuti cara yang dilembagakan untuk mencapai tujuan dengan tekanan untuk menggunakan cara tidak sah dalam mencapai tujuan tersebut.