HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN KERJA DENGAN KEJADIAN SICK BUILDING SYNDROME (SBS) (Studi Pada Pekerja di Kantor Bank “X” Provinsi Kalimantan Barat)

Main Authors: Imran, Imran, Saleh, Ismael, Rochmawati, Rochmawati
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: ind
Terbitan: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak , 2017
Subjects:
Online Access: http://openjurnal.unmuhpnk.ac.id/index.php/JJUM/article/view/843
http://openjurnal.unmuhpnk.ac.id/index.php/JJUM/article/view/843/667
Daftar Isi:
  • Kualitas udara dalam ruangan merupakan faktor yang signifikan yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan tenaga kerja. Buruknya kualitas udara dalam ruangan akibat keberadaan pencemaran udara (suhu, kelembaban, debu dan peralatan perkantoran) yang sangat berperan terhadap timbulnya Sick Building Syndrome (SBS).Kejadian SBS pada pekerja didalam berbagai survei beberapa penelitian di Indonesia proporsinya mencapai 41,3%–81%.Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan faktor lingkungan kerja dengan kejadian SBSdi Kantor Bank “X” Provinsi Kalimantan Barat.Penelitian ini menggunakandesaincross sectional. Sampel dalam penelitian ini 93 orang yang diambil dengan teknikproportional stratified random sampling. Uji statistik yang digunakanuji chi squaredengan tingkat kepercayaan 95%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi kejadian SBS sebesar 39,8%. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan signifikan antara suhu ruangan (P value= 0,034, PR 2,353), keberadaan printer laser (P value= 0,027, PR 1,947), dan kepadatan pegawai (P value= 0,009, PR 2,042) dengan kejadian SBS. Adapun kelembaban (Pvalue= 0,275) dan debu total (Pvalue= 0,175) tidak ada hubungan dengan kejadian SBS.Disarankan untuk meminimalisir penggunaan peralatan kantor seperti printer laser sehingga polutan dari printer laser tidak dapat mempengaruhi udara dalam ruangan kantor dan memberikan tanaman hias di dalam ruangan untuk menguraikan udara tercemar dalam ruangan kantor.