Hubungan antara Riwayat Diabetes, Riwayat Hipertensi, dan Riwayat Merokok dengan Kejadian Katarak pada Pasien Poli Mata RSUD Dr. Soedarso Pontianak

Main Authors: Wahyuni, Intan, Fuad, Chairul, Rossa, Idjeriah
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: ind
Terbitan: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak , 2020
Online Access: http://openjurnal.unmuhpnk.ac.id/index.php/JJUM/article/view/2024
http://openjurnal.unmuhpnk.ac.id/index.php/JJUM/article/view/2024/1333
Daftar Isi:
  • Katarak merupakan kelainan mata yang ditandai dengan kekeruhan lensa, terutama disebabkan oleh proses degenerasi yang berkaitan dengan usia. Namun katarak dapat dipermudah timbulnya pada situasi dan kondisi tertentu misalnya: penyakit diabetes mellitus, merokok, hipertensi, peningkatan asam urat serum, radiasi sinar ultra violet B, myopia tinggi, kekurangan anti oksidan, dan lain-lain. Berdasarkan data kunjungan pasien rawat jalan di RSUD Dr. Soedarso Pontianak, proporsi kasus katarak pada kelompok umur 45-64 tahun 2011 sebesar 45,0%, 2012 sebesar 42,4%, dan 2013 sebesar 36,2%. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui hubungan antara riwayat Diabetes, riwayat Hipertensi, dan Riwayat Merokok dengan kejadian Katarak pada pasien Poli Mata RSUD Dr. Soedarso Pontianak. Desain penelitian menggunakan studi kasus kontrol. Sampel penelitian sebanyak 66 orang (33 kasus dan 33 kontrol) yang diambil dengan teknik accidental sampling. Uji statistik yang digunakan ialah uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kadar gula darah (p value=0,000 OR = 26,667 dengan 95% CI = 3,249-218,856), lama menderita DM (p value = 0,027 OR = 3,500 dengan CI = 1,270-9,642), riwayat hipertensi (p value = 0,027 OR = 3,500 dengan 95% CI = 1,270-9,642), dan riwayat merokok (p value = 0,045 OR = 3,200 dengan 95% CI = 0,805-62,786) dengan kejadian katarak. Disarankan Poli mata membuat pojok informasi untuk menambah informasi pasien tentang faktor-faktor yang berisiko menyebakan katarak guna sebagai upaya pencegahan meningkatnya kasus kejadian katarak. Disarankan kepada responden untuk selalu mengontrol kadar gula dan tekanan darah serta berhenti merokok untuk menurunkan risiko terjadinya katarak.