Makna Filosofis Pada Simbol-Simbol Tradisi Upacara Pernikahan Suku Kaili Di Kelurahan Boneoge Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala
Main Author: | Ayuni, Ayuni |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.iainpalu.ac.id/id/eprint/1086/1/Ayuni.pdf http://repository.iainpalu.ac.id/id/eprint/1086/ |
Daftar Isi:
- Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses Pernikahan adat Kaili di Kelurahan Boneoge yaitu: (1) Notate Dala yang bermakna mencari informasi tentang wanita yang ingin dinikahi, (2) Neduta/Nebolai bermakna sebagai pelamaran, (3) Nanggeni Balanja bermakna membawa hantaran atas diterimanya lamaran, (4) Nopasoa atau pengasapan yang bermakna sebagai pengganti parfum, (5) Nogigi atau mencukur alis, bermakna menghilangkan bulu cilaka, (6) Nokolontigi bermakna mempercantik pengantin, (7) Nanggeni Boti bermakna mengantar pengantin laki-laki, (8) Monikah atau akad nikah yang bermakna menyatukan dua insan, (9) Nogero Jene atau membatalkan wudhu dengan makna sebagai penyentuhan pertama sang suami, (10) Mopatuda atau duduk bersanding yang maknanya agar kedua pengantin dilihat para tamu undangan, (11) Mematua, bermakna sebagai kunjungan kerumah mertua untuk diikatkan Botiga sebagai tanda bahwa perempuan sudah menjadi bagian dari keluarga, (12) Mandiupasili bermakna kedua pengantin mandi bersama di depan pintu rumah untuk membebaskan diri dari hal- hal yang tidak diingkan oleh kedua pengantin.