Adat Netomu Dan Nompaura Dalam Menolak Bala’ Bagi Masyarakat Kaili Di Desa Petapa Kecamatan Parigi Tengah Kabupaten Parigi Moutong (Suatu Tinjauan Islam)
Main Author: | Afdal, Ahmad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.iainpalu.ac.id/id/eprint/1085/1/AHMAD%20AFDAL.pdf http://repository.iainpalu.ac.id/id/eprint/1085/ |
Daftar Isi:
- Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosesi adat Netomu dan Nompaura yaitu: adat ini dilaksanakan setahun sekali, biasanya di awal atau akhir tahun. Adat Netomu dilaksanakan di gunung. Sedangkan adat Nompaura dilaksanakan di tepi pantai dengan cara menyhanyutkan sebuah perahu (sakaya pompaura) yang sudah dihiasi sedemikian rupa dengan warna kuning dan hiasan berbentuk burung yang terbuat dari janur kelapa dan berbagai persyaratan adat seperti adat sambulu dan ose pata ngaya (beras empat macam). Pelepasan perahu diiringi pembacaan doa untuk memohon keselamatan dan dijauhkan dari bencana, dan diiringi juga dengan tabuhan gendang (gimba). Setelah semua proses adat selesai dilakukan, seluruh tokoh adat dan semua unsur masyarakat yang hadir berkumpul dan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa melalu serangkain doa bersama yang dipimpin oleh seorang tokoh agama.