Betawi Language Interference in Indonesian Language Exposition Texts for Class VIII Students of 17 Depok Junior High School

Main Authors: Pujaning Ati, Aster, Ahmad, Deni Nasir
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: ind
Terbitan: Neolectura , 2021
Subjects:
Online Access: https://journal.neolectura.com/index.php/intelektium/article/view/241
https://journal.neolectura.com/index.php/intelektium/article/view/241/147
Daftar Isi:
  • The purpose of this study was to determine the form of Betawi language interference at the morphological level in the Indonesian language exposition essay for eighth grade students of SMP Negeri 17 in Depok City. This research uses qualitative methods, because qualitative research is the most suitable research for analyzing language. The data collection technique used the observation method. The technique used is the library method by dividing discourse into several sentences to be grouped and analyzed based on the constituent elements then continued using the basic tapping technique and the advanced technique of note taking. In this study the sample size is one-third of the number of essays from one school. Morphological interference elements were found in 84 sentences. of 260 sentences or can be in percentage of 32.3%. Based on the analysis of the morphological aspects that often appear is the change in vowels and consonants used by students 18 times or 6.9%. The elimination of vowels and consonants used by students was 10 sentences or 3.8%. Meanwhile, the most rare occurrences were the use of reduplication and diphthong, where each only occurred 6 times or 2.3%.
  • Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk interferensi bahasa Betawi pada tataran morfologi dalam karangan eksposisi bahasa Indonesia siswa kelas VIII SMP Negeri 17 di Kota Depok. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, karena penelitian kualitatif merupakan penelitian yang paling cocok untuk menganalisis kebahasaan. Teknik pengumpulan data menggunakan metode simak. Tekniknya yang digunakan yaitu metode pustaka dengan membagi wacana menjadi beberapa kalimat untuk dikelompokkan dan dianalisis berdasarkan unsur pembentuknya kemudian diteruskan menggunakan teknik dasar sadap dan teknik lanjutannya teknik catat.Pada penelitian ini jumlah sampel sepertiga jumlah karangan dari satu sekolah Unsur interferensi morfologi ditemukan terdapat di 84 kalimat dari 260 kalimat atau dapat di persentasekan sebesar 32.3%. Berdasarkan analisis aspek morfologi yang sering muncul adalah perubahan vokal dan konsonan digunakan oleh peserta didik sebanyak 18 kali atau 6.9%. Penghilangan vokal dan konsonan yang digunakan peserta didik sebanyak 10 kalimat atau 3.8%. Sedangkan yang paling jarang muncul adalah penggunaan reduplikasi dan diftong dimana masing-masing hanya terjadi 6 kali atau 2.3%.