KLITIK PRONOMINA DALAM BAHASA ANAKALANG
Main Author: | Team, Editor |
---|---|
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Nusa Cendana
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://ejurnal-pendidikanbahasaundana.com/index.php/lazuardijournal/article/view/7 https://ejurnal-pendidikanbahasaundana.com/index.php/lazuardijournal/article/view/7/4 |
Daftar Isi:
- Klitik is different from the affix. Although both are bound forms attached to the word that follows it or the word that follows it or added to the front of the word or added to the back of the word. Affixes in the Indonesian language, such as di-, meN-, BER, KE, TER-, PE-, and so on. As for the kl-ku, ku-, -mu, -nya. In the Anakalang language, it is found that there is only one affix 'affix', that is, pa-. This pa- prefix does not contain any meaning if this prefix stands alone without being attached to the basic word or basic form. Whereas klitik in BA is found in various forms, such as ku-, -gi, -me, -mi, -mu, -ne-, and -de on the Kripalu 'kupukul', kumanadangu 'kucantik', -gi 'ku' in the language Indonesia, as in umagi 'my house', palugi 'hit me', bahagi 'wet', bunkum 'our book or our book, palume' hit us or hit us', dowimi 'your money', dowimu 'your money' dowine 'money' , and dowide 'their money'
- Klitik berbeda dengan imbuhan. Walaupun kedua-duanya adalah bentuk terikat yang diimbuhkan pada kata yang mengikutinya atau kata yang diikutinya atau yang diimbuhkan di depan kata atau diimbuhkan di belakang kata. Imbuhan dalam bahasa Indonesia, seperti di-, meN-, ber-, ke-, ter-, pe-, dan sebagainya. Sedangkan klitik ku-, ku-, -mu, -nya. Dalam bahasa Anakalang ditemukan hanya ada satu afiks ‘imbuhan’ yaitu pa-. prefiks pa- ini tidak mengandung pengertian apapun, jika prefiks ini berdiri sendiri tanpa diimbuhkan pada kata dasar atau bentuk dasar. Sedangkan klitik dalam BA ditemukan dalam beragam bentuk, seperti ku-, -gi, -me, -mi, -mu, -ne-, dan -de pada kupalu ‘kupukul’, kumanadangu ‘kucantik’, -gi ‘ku’ dalam bahasa Indonesia, seperti pada umagi ‘rumahku’, palugi ‘pukulku’, bahagi ‘basahku’, bukume ‘buku kita atau buku kami, palume ‘pukul kita atau pukul kami’, dowimi ‘uang kamu’, dowimu ‘uangmu’ dowine ‘uangnya’, dan dowide ‘uang mereka’