The History of Pondok Pesantren al-Falah Gedongan, Baki, Sukoharjo, Central Java (2006-2018)
Main Author: | Qowiyyuddin, Adib Abbiya |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
LPPM, Institut Ilmu Alqur'an An Nur
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://jurnalannur.ac.id/index.php/musala/article/view/152 https://jurnalannur.ac.id/index.php/musala/article/view/152/142 |
Daftar Isi:
- Pesantren is an Islamic subculture rooted in Islamic culture in Indonesia. Education in pesantren is not only synonymous with educational facilities and practices but also the inculcation of a number of moral values and characters. The establishment of the Al Falah Islamic Boarding School had a socio-religious impact on the community and became a centre for Islamic studies in the Gedongan area, Baki, Sukoharjo. The approach used by researchers in cultural sociology. The Cultural Sociology approach examines the concepts and behaviour of people who are able to interpret and solve cultural phenomena from a sociological point of view. The theory used in this research is the structural-functional theory proposed by Robert K Merton. The method used is the historical method, which includes four steps, namely heuristics, verification, interpretation and historiography.
- Pesantren merupakan subkultur Islam yang mengakar pada kebudayaan Islam di Indonesia. Pendidikan di pesantren, tidak hanya identik dengan sarana dan praktik pendidikan, tetapi juga penanaman sejumlah nilai dan karakter moral. Berdirinya Pondok Pesantren Al Falah memberikan dampak sosial keagamaan bagi masyarakat serta menjadi pusat kajian Islam di wilayah Gedongan, Baki, Sukoharjo. Pendekatan yang digunakan oleh peneliti yaitu Sosiologi budaya. Pendekatan Sosiologi Budaya mengkaji tentang konsep dan perilaku msyarakat yang mampu menafsirkan dan memecahkan fenomena budaya dalam sudut pandang sosiologi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori fungsional struktural yang dikemukakan oleh Robert K Merton. Metode yang digunakan yaitu metode sejarah, yang meliputi empat langkah yaitu heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi.