PELAKSANAAN PEMBINAAN KEPRIBADIAN AGAMA ISLAM BAGI NARAPIDANA PEREMPUAN DI LAPAS KELAS IIA PAMEKASAN
Main Authors: | Fari Gazianta Mustofa, Mitro Subroto |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja
, 2023
|
Online Access: |
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/jkh/article/view/60415 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/jkh/article/view/60415/25266 |
Daftar Isi:
- Penitentiary is a coaching place for correctional assistance and students as an effort to shape inmates to become better individuals by regretting their actions, trying to improve themselves, and having a commitment not to repeat criminal acts. Development of religious personality for empowering women in Class IIA Pamekasan Prison is part of a coaching program that must be implemented according to the mandate of the laws and regulations. In general, the development of religious personality for empowerment in Class IIA Pamekasan Prison has been carried out and is an important part of the work program, all achievements have the right and obligation to obtain and participate in the program as demands in coaching efforts. In all the programs that have been carried out, it is certain that there will be factors that will become obstacles in implementing a program, especially in the development of Islamic religious personality in Class IIA Pamekasan Prison, both from internal and external institutions. Not all areas in the region provide special detention centers or prisons for women, including in Pamekasan district, so all nursing homes and helping women must be accommodated in Class IIA Pamekasan prisons, which incidentally are inhabited by men. Likewise, the Pamekasan Class IIA prison provides a large room to accommodate detainees and assist women with a capacity of 10-15 people as one of its policies. This research used a qualitative method. This method is a method that is applied as a problem solver related to data in the form of presentations based on observations, interviews and document manipulation. in Class IIA Pamekasan Prison. Islamic religious guidance for empowering women in Class IIA Pamekasan Prison is felt to be not optimal because of the lack of facilities, infrastructure and facilities. In its implementation, religious development is carried out at the Pamekasan Class IIA Lapas as a form of fulfilling the right to empower women regarding knowledge and practice in carrying out worship, because basically the function of the Pamekasan Class IIA Lapas is not devoted to women's suffering, so Islamic religious development for empowering women is difficult. to be carried out in Class IIA Pamekasan Lapas. As a form of commitment to accommodate and provide guidance to weakened women, Islamic religious personality development to enable women in Class IIA Pamekasan Prison must have an integrated and well-conceptual curriculum for religious learning. so that the fulfillment of the right to recovery to obtain guidance can be carried out optimally.
- Lembaga Pemasyarakatan merupakan tempat pembinaan bagi narapidana dan anak didik pemasyarakatan sebagai upaya untuk membentuk warga binaan menjadi pribadi yang lebih baik dengan menyesali perbuatannya, berusaha untuk memperbaiki diri, dan mempunyai komitmen untuk tidak mengulangi perbuatan tindak pidana. Pembinaan kepribadian keagamaan bagi narapidana perempuan di Lapas Kelas IIA Pamekasan merupakan bagian dari program pembinaan yang harus diterapkan sesuai amanat peraturan perundang-undangan. Secara umum pembinaan kepribadian keagamaan bagi narapidana di Lapas Kelas IIA Pamekasan sudah terlaksana dan menjadi bagian penting dalam program kerja, semua narapidana mempunyai hak dan kewajiban untuk mendapatkan dan mengikuti program tersebut sebagai tuntutan dalam upaya pembinaan. Dalam semua program yang telah dijalankan, pastinya akan ditemui faktor-faktor yang akan menjadi kendala dalam penerapan suatu program, khususnya pada pembinaan kepribadian agama Islam di Lapas Kelas IIA Pamekasan, baik dari internal ataupun ekternal kelembagaan. Tidak semua wilayah didaerah menyediakan Rutan ataupun Lapas khusus perempuan termasuk di kabupaten Pamekasan, maka semua tahanan dan narapidana perempuan harus ditampung di Lapas Kelas IIA Pamekasan yang notabenenya berpenghuni narapidana laki-laki. Dengan demikian Lapas Kelas IIA Pamekasan menyediakan satu kamar besar untuk menampung tahanan dan narapidana perempuan yang berkapasitas 10-15 orang sebagai salah satu kebijakannya.Penelitian menggunakan metodekualitatif. Metode ini adalah cara yang diterapkan sebagai pemecah persoalan yang berhubungan dengan data berupa pemaparan berdasarkan hasil pengamatan, wawancara dan penggalian dokumen Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif yang digunakan untuk menggambarkan kondisi nyata yang merupakan fakta lapangan terkait Pelaksanaan Pembinaan Kepribadian Agama Islam Bagi Narapidana Perempuan di Lapas Kelas IIA Pamekasan. Pembinaan agama Islam bagi narapidana perempuan di Lapas Kelas IIA Pamekasan dirasa belum maksimal karena minimnya fasilitas, sarana dan prasana. Dalam pelaksanaanya, pembinaan keagamaan yang di lakukan di Lapas Kelas IIA Pamekasan sebagai bentuk pemenuhan hak bagi narapidana perempuan terkait pengetahuan dan pengamalan dalam melaksanakan ibadah, karena pada dasarnya fungsi Lapas Kelas IIA Pamekasan tidak diperuntukkan khusus untuk narapidana perempuan, sehingga pembinaan agama Islam untuk narapidana perempuan sulit untuk dilakukan di Lapas Kelas IIA Pamekasan.Sebagai bentuk komitmen untuk menampung dan memberikan pembinaan kepada narapidana perempuan, Pembinaan kepribadian agama Islam bagi narapidana perempuan di Lapas Kelas IIA Pamekasan harus memiliki kurikulum pembelajaran agama yang terpadu dan terkonsep dengan baik. sehingga pemenuhan hak narapidana untuk mendapatkan pembinaan dapat dilakukan dengan optimal.