IMPLEMENTASI PEMBINAAN ROHANI NARAPIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DALAM MENINGKATKAN RELIGIUSITAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN PEREMPUAN KELAS IIA PALEMBANG
Main Authors: | Muhammad Suma Amaruz Yusti, Mulyani Rahayu |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja
, 2022
|
Online Access: |
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/jkh/article/view/55215 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/jkh/article/view/55215/23873 |
Daftar Isi:
- Penitentiary is the most suitable place for convicts to be able to change their behavior by increasing their religiosity. The purpose of this study was to find out the implementation of spiritual coaching in increasing the religiosity of narcotics convicts at Class IIA Palembang Women's Correctional Institution and to find out the factors that inhibit and encourage the implementation of spiritual coaching in increasing the religiosity of narcotics convicts at Class IIA Palembang Women's prison. The research was conducted using a qualitative approach with interviews, observations and literature reviews. The results prove that an increase in spirituality is needed to teach new habits to inmates. It was also found that the inhibiting factors were human resources and interest, while the driving factors were motivation and support from the surrounding environment and family.
- Lembaga pemasyarakatan merupakan tempat yang paling cocok bagi para narapidana untuk dapat mengubah perilakunya dengan cara meningkatkan religiusitasnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi pembinaan rohani dalam meningkatkan religiusitas narapidana narkotika pada LAPAS Perempuan Kelas IIA Palembang dan untuk mengetahui faktor yang menghambat dan mendorong implementasi pembinaan rohani dalam meningkatkan religiusitas narapidana narkotika pada LAPAS Perempuan Kelas IIA Palembang. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara, observasi dan literature review. Hasil membuktikan bahwa peningkatan spiritualitas diperlukan untuk mengajarkan kebiasaan baru kepada para narapidana. Ditemukan pula bahwa faktor penghambat adalah pada sumber daya manusia dan minat sedangkan faktor pendorong adalah dari motivasi dan dukungan lingkungan sekitar serta keluarga.