EVALUASI SISTEM PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA (DMAIC) DALAM PENURUNAN TINGKAT CACAT PRODUK KERTAS JUMBO ROLL PADA PAPER MACHINE (PM) 3 DI PT. INDAH KIAT PULP & PAPER Tbk
Main Author: | Sumantri, Panjaitan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book Bachelors |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unugha.ac.id/473/1/EVALUASI%20SISTEM%20PRODUKSI%20MENGGUNAKAN%20METODE%20SIX%20SIGMA%20%28DMAIC%29%20DALAM%20PENURUNAN%20TINGKAT%20CACAT%20PRODUK%20KERTAS%20JUMBO%20ROLL%20PADA%20PAPER%20MACHINE%20%28PM%29%203.pdf http://repository.unugha.ac.id/473/ |
Daftar Isi:
- PT. Indah Kiat Pulp & Paper,Tbk Tangerang adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan Pulp (Bubur kertas),Salah satu produknya adalah kertas Jumbo Roll (Kertas dalam gulungan besar). Masalah yang yang terjadi adalah ketika dalam proses perrmbuatan terdapat produk yang mengalami defect,Produksi di PT. Indah Kiat Pulp & Paper,Tbk Tangerang masih belom mencapai zero defect (kecacatan nol), Karena masih ditemui adanya cacat pada proses produksi kerts Jumbo Roll. Keadaan ini dapat berakibat pada meningkatnya biaya produksi dan penurunan kualitas produk yang pada akhirnya mengurangi profitabilitas. Kertas Jumbo Roll adalah salah satu produk awal yang di produksi sebelum proses lainya yang mencapai 467,489 Jumbo Roll dalam setahun. Dalam proses pembuatan produk mengalami cacat selama tahun 2016 sehingga peneliti akan lebih berkonsentrasi untuk meningkatkan kualitas produk. Untuk meningkatkan kualitas, peneliti menggunakan metode six sigma yang terdiri dari lima tahapan. Tahapan tersebut dikenal dengan DMAIC yang meruapan singkatan singkatan dari masing-masing tahapan yaitu define, measure, analyze, improve, dan control. Persentase jenis cacat reject ticknes sebesar 55,38% dan persentase jenis cacat reject smotothness 44,62%. DPMO selama Tahun 2016 adalah 13.588, untuk yield adalah 98,63% selama Tahun 2016. Hasil SQL selama Tahun2016 adalah 2,7 sigma yang mana level ini mencapai level rata-rata industri manufaktur di Indonesia. Hasil FMEA settingan mesin tidak standar merupakan masalah utama penyebab produk cacat dengan RPN 200