SINTESIS DAN APLIKASI SILIKA DARI ABU DAUN BAMBU PETUNG (Dendrocalamus asper (Schult.f.) Backer ex Heyne) UNTUK MENGURANGI KADAR AMMONIUM DAN NITRAT PADA LIMBAH CAIR TAHU

Main Author: AGUS, PRIYANTO
Format: Thesis NonPeerReviewed Book Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.unugha.ac.id/158/1/anzdoc.com_skripsi-diajukan-untuk-memenuhi-sebagian-syarat-me.pdf
http://repository.unugha.ac.id/158/
Daftar Isi:
  • Studi tentang sintesis silika dari abu daun bambu petung (Dendrocalamus Asper (Schult.F.) Backer Ex Heyne) untuk mengurangi kadar ammonium dan nitrat pada limbah cair tahu telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase penurunan kadar ammonium dan nitrat pada limbah cair tahu menggunakan silika dari abu daun bambu petung. Silika yang diaplikasikan pada limbah cair tahu disintesis dari abu daun bambu petung. Abu daun bambu petung dianalisa kandungan komposisinya menggunakan Spektroskopi X-Ray Fluoresence (XRF). Karakterisasi kristalinitas silika dari abu daun bambu petung menggunakan Difraksi Sinar X (XRD). Pengukuran luas permukaan dan porositas silika dari abu daun bambu petung menggunakan Surface Area and Pore Size Analyzer (SAA) dan pengukuran kadar ammonium dan nitrat menggunakan Spektrofotometer UV-Vis. Hasil Analisa XRF menunjukkan kandungan silika pada abu daun bambu petung (Dendrocalamus asper (Schult.f.) Backer ex Heyne) sebesar 58,3%. Pada difraktogram silika hasil sintesis menggunakan metode sol-gel menunjukkan terbentuknya puncak 2θ (theta) = 21.99, yang merupakan puncak khas untuk silika. Silika dari abu daun bambu petung dapat digunakan untuk mengurangi kadar ammonium sebesar 35,05 %. Persentase pengurangan kadar ammonium tersebut diperoleh pada massa 0.25 gram dan waktu kontak selama 30 menit. Selain itu, silika dari abu daun bambu petung mampu menyerap nitrat yang terkandung dalam limbah cair tahu, terbukti dengan terjadinya penurunan kadar nitrat sebesar 40,05 %. Penurunan kadar nitrat berlangsung ketika massa silika 0.25 gram dan waktu kontak selama 60menit. Temuan tersebut dapat dijadikan salah satu acuan untuk mengembangkan metode untuk penanggulangan limbah.