PERBANDINGAN PEROLEHAN ASAM HUMAT HASIL EKSTRAKSI CAIR-CAIR TANAH GAMBUT SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VISIBLE
Main Author: | Nora Idiawati, Lia Destiarti, Annisa Tafsiriah, |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Jurnal Kimia Khatulistiwa
, 2016
|
Online Access: |
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jkkmipa/article/view/16746 http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jkkmipa/article/view/16746/14401 http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jkkmipa/article/view/16746/14402 |
Daftar Isi:
- Gambut terbentuk dari berbagai bahan organik tanaman yang telah membusuk dan terdekomposisi. Gambut terbagi pada berbagai tingkat kematangan yaitu gambut fibrik dan hemik yang mengandung bahan humat salah satunya yaitu asam humat. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan perolehan asam humat dari gambut fibrik dan hemik melalui metode ekstraksi cair-cair menggunakan pelarut Metil-Isobutil Keton (MIBK) murni yang dianalisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil validasi metode meliputi akurasi, presisi, batas deteksi, batas kuantisasi, dan koefisien korelasi diperoleh masing-masing sebesar 98,34%-101,77%, 1,11%-4,26%, 2,43 mg/L, 8,08 mg/L dan 0,998. Hasil karakterisasi menunjukkan adanya gugus-gugus fungsi pada asam humat hasil ektraksi yaitu vibrasi ulur N-H pada serapan 3757,33 cm-1, –OH fenolik dan ikatan H pada serapan 3425,58 cm-1, rentangan C-H alifatik pada serapan 2924,09 cm-1, rentangan C=O pada serapan 1712,79 cm-1, rentangan C=C aromatik pada serapan 1627,92 cm-1,dan rentangan C-O pada serapan 1265,30 cm-1. Hasil perolehan asam humat dalam gambut fibrik dan hemik masing-masing sebesar 0,18% dan 0,22%. Hasil perolehan asam humat dalam gambut hemik lebih besar dibandingkan asam humat dalam gambut fibrik. Kata kunci : Tanah gambut, ekstraksi cair-cair, MIBK, asam humat, spektrofotometer UV-Vis