HUBUNGAN FAKTOR PEMAPARAN PESTISIDA DENGAN KERACUNAN PESTISIDA PADA PETANI PENYEMPROT MELON DI NGAWI
Main Authors: | -, Budiyono, -, Nurjazuli, Prastowo, Heru |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Universitas Muhammadiyah Semarang
, 2020
|
Online Access: |
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jkmi/article/view/393 https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jkmi/article/view/393/442 |
Daftar Isi:
- Latar belakang: Tanaman melon merupakan tanaman yang rentan terhadap hama penyakit, dan tanaman melon selama hidupnya tidak bisa lepas dengan pestisida. Pada tahun 2001 angka keracunan pestisida pada 320 petani penyemprot melon mencapai 40% keracunan berat, 52% keracunan sedang, 7% keracunan ringan. Tuiuan:untuk mengetahui faktor pemaparan pestisida dengan tingkat keracunan pestisida petani penyemprot melon.Metode: Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan jumlah sampel sebesar 44 petani penyemprot melon.Wawancara dilakukan untuk mengetahui faktor pemaparan pestisida yang meliputi pemakaian alat pelindung diri, dosis yang digunakan, merokok saat menyemprot, makan minum waktu istirahat menyemprot, lama menjadi petani penyemprot melon, arah menyemprot, pemakaian obat nyamuk semprot di rumah pada malam hari.Tingkat keracunun diukur dengan memeriksa kadar enzim cholinesterase darah petani penyemprot melon. Hasil dari penelitian ini menunjukkan tingkat keracunan sebesar 35 orang (79,55%), sedangkan yang tidak keracunan atau normal sebanyak 9 orang (20,45%). Simpulan: terdapat hubungan antara pemakaian alat pelindung diri,makan minum waktu istirahat menyemprot dan arah menyemprot terhadap keracunan pestisida. Tidak terdapat hubungan antara lama dan frekuensi menyemprot per minggu, dosis semprot, merokok saat menyemprot, lama menjadi penyemprot terhadapt keracunan pestisida pada petani penyemprot melon.Kata kunci : pemaparan pestisitla, keracunan, penyemprot melon.