Kajian Kearifan Lokal Masyarakat Pesisir Dalam Pelestarian Hutan Mangrove Di Kecamatan Mawasangka
Main Authors: | Saputu, Muh. Sumitran, Restele, La Ode, Sawaludin, Sawaludin |
---|---|
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Universitas Halu Oleo
, 2020
|
Online Access: |
http://ojs.uho.ac.id/index.php/jagat/article/view/12956 http://ojs.uho.ac.id/index.php/jagat/article/view/12956/pdf |
Daftar Isi:
- Abstrak: Luasan mangrove yang ada di Kecamatan Mawasangka, tersebar di enam desa yaitu, Desa Oengkolaki, Desa Banga, Desa Tanailandu, Desa Kanapa-napa, Desa Terapung, dan Desa Air Bajo.Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui persebaran tutupan lahan hutan mangrove secara spasial di Kecamatan Mawasangka; (2) mengetahui kearifan lokal masyarakat pesisir Kecamatan Mawasangka dalam pelestarian hutan mangrove; (3) mengetahui seberapa besar peran masyarakat pesisir Kecamatan Mawasangka dalam pelestarian hutan mangrove. Metode yang digunakan pada penelitian ini ialahmetode observasi awal, wawancara mendalam, dan studi dokumen. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) sebaran tutupan lahan mangrove di Kecamatan Mawawasangka tersebar dibeberapa desa diantaranya, Desa Oengkolaki degan luas 25 ha, Desa Banga 88 ha, Desa Tanailandu 219 ha, Desa Kanapa-napa 68 ha, Desa Terapung 452 ha dan Desa Air Bajo 24 ha, dengan luas keseluruhan 966 ha; (2) bentuk kearifan lokal masyarakat pesisir Kecamatan Mawasangka, yaitu masih menjaga tradisi lama seperti, gotong royong menjaga hutan mangrove, menebang pohon tidak secara sembarangan, serta memanfaatkan dan mengelolah hutan mangrove dengan metode tebang tanam agar menjaga hutan mangrove tetap lestari; (3) masyarakat pesisir Kecamatan Mawasangka juga sangat berperan aktif dalam pelestarian hutan mangrove, yaitu berupa penanaman, pemeliharaan, pemanfaatan dan pengelolaan serta tidak menebang pohon mangrove secara besar – besaran.