MODEL INTEGRASI PENDIDIK KOMUNITAS DAN SISTEM POIN RP (REWARD-PUNISHMENT) UNTUK PENCAPAIAN CONDOM USE 100% DI LOKALISASI
Main Authors: | Azam, Mahalul, Fibriana, Arulita Ika, Azinar, Muhammad |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas/article/view/3067 https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas/article/view/3067/3084 |
Daftar Isi:
- Di Indonesia, diprediksi lebih dari 50% WPS adalah menderita PMS. Penggunaan kondom merupakan salah satu strategi pencegahan penularan PMS dan HIV. Di lokalisasi Banyu Putih Batang, program kondom 100% masih sulit dicapai. Pemberdayaan bagi WPS menjadi pilar utama, agar WPS tidak hanya menjadi objek, tetapi juga menjadi subjek yang dapat merubah perilaku di komunitasnya. Penelitian ini menerapkan inovasi Pengembangan Model Pendidik Komunitas dan Sistem Poin RP (Reward-Punishment) untuk upaya pencapaian Condom Use 100%. Penelitian menggunakan desain eksperimen dengan rancangan sebelum dan sesudah intervensi menggunakan kelompok pembanding eksternal. Penelitian ini menggunakan total sampling yaitu sejumlah 71 orang Wanita Pekerja Seks (WPS) di lokalisasi Banyu Putih. Hasil menunjukkan bahwa 80% WPS dan atau pelanggannya tidak selalu menggunakan kondom saat berhubungan seksual. Faktor yang menghambat adalah pengetahuan WPS tentang HIV/AIDS, sikap terhadap penggunaan kondom, serta kurang terampilnya WPS dalam negosiasi kondom. Pada kelompok intervensi, setelah diterapkannya model integrasi Pendidik Komunitas dan sistem reward-punishment, praktik penggunaan kondom meningkat menjadi 82,9%. Ini menunjukkan terdapat perbedaan yang siginifikan praktik penggunaan kondom antara sebelum dan sesudah intervensi. Sedangkan pada kelompok kontrol tidak menunjukkan adanya perbedaan.AbstractFemale Sex Workers (FSW) is a group at high risk of sexually transmitted diseases (STDs) and HIV/AIDS. In Indonesia, more than 50% FSW predicted suffering of STDs. Condom use is one of the strategies of prevention of transmission of STDs and HIV. In Banyu Putih prostitution, program of 100% condom use is still difficult to achieved. This is presumably because FSW has less power and strong bargaining to kliens. Empowerment for FSW as a central pillar, so the FSW not only as the object, but also be subject to change behavior in their community. This study applies innovations Community Educators Model and RP (Reward-Punishment) Point System for achieving the 100 % Condom Use. Research using experimental design with before and after intervention design using external comparison group. This study used a total of 71 sampling that some of FSW. The research results showed that 80% of FSW or their clients do not always use condom when having intercourse. Fac-tors that inhibit are knowledge about HIV/AIDS, attitudes toward condom use, and less skilful in negotiating condom. In the intervention group, after the implementation of the integration model of Community Educators and reward-punishment system, the practice of condom use increased to 82.9 %. It shows there is a significant difference between before and after the intervention. Whereas the control group did not show any differences.