Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif dengan Metode Teams Game Tournament dalam Mata Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas VII di SMPN 8 Pamekasan
Daftar Isi:
- Implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya mekanisme suatu sistem. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana untuk mencapai tujuan kegiatan. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran kelompok yang memiliki aturan-aturan tertentu. TGT (Teams Games Tournament) adalah salah satu tipe atau model pembealajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcemen. Ada dua fokus penelitian dari penelitian ini. Yang pertama, Bagaimanakah implementasi pada tahap awal, inti, dan tahap akhir dalam model pembelajaran kooperatif dengan metode teams game tournament dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas VII di SMPN 8 Pamekasan ? Yang kedua, Apa saja kendala dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif dengan metode teams game tournament dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas VII di SMPN 8 Pamekasan? Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan deskriptif sebagai jenis penelitian. Peneliti memperoleh data dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian in berdasarkan observasi dan wawancara. Ada tiga langkah kegiatan dalam implementasi model pembelajaran kooperatif dengan metode teams game tournament dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Kegiatan Awal, guru membuka pelajaran denga do’a dan membagi kelompok secara heterogen. Kegiatan Inti guru mengarahkan tata cara permainan dan mengamplikasikan metode teams game tournament. Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang meraih poin tertinggi. Tahap akhir mereview dan merefleksi pelajaran secara bersama dan menutup pelajaran dengan do’s. Ada beberapa kendala yang sedikit menghambat dalam metode ini yaitu membutuhkan waktu yang lama, waktu yang terbatas menghambat proses pembelajaran. Kendala yang kedua yaitu siswa sulit di atur, siswa yang sulit di atur dan tidsk mau di arahkan sangat menjadi faktor kendala. Saran Guru Bahasa Indonesia harus memiliki persiapan yang baik sebelum pergi untuk mengajar agar kegiatan yang dilakukan di kelas secara berurutan dan terarah. Sangat diharapkan para siswa untuk selalu mengembangkan potensi dan pengetahuan dalam belajar Bahasa Indonesia, serta bagi sekolah untuk memilih pendidik yang kompeten atau mengajar berdasarkan fakultasnya.