Daftar Isi:
  • Penderita efusi cukup banyak terjadi di Indonesia, namun di Indonesia belum memiliki data nasional yang menggambarkan tingkat kejadian efusi pleura. Bahaya efusi pleura adalah bisa menimbulkan tubuh menjadi lemas, adanya nyeri pada daerah dada, demam, sesak nafas,hingga kematian. Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan efusi pleura et tumor mammae secara langsung dan komperehensif meliputi bio-psiko-spiritual dengan menggunakan metode deskriptif dan pendekatan studi kasus dengan langkah-langkah yaitu observasi, wawancara, pemeriksaan fisik, dan dokumentasi/catatan perawat. Hasil pengkajian yang didapatkan yaitu pasien mengeluh sesak nafas dan nyeri di area payudara. Respirasi 29 x/menit, terdapat pernafasan cuping hidung, terdapat bantuan otot pernafasan, nyeri menjalar ke tangan dan kaki kanan, nyeri dirasakan ketika berpindah tempat dan beristirahat, skala nyeri 5, terpasang WSD di dada klien. TTV: TD 100/80 mmHg, HR 101 x/menit, RR 29 x/menit, S 35,5°. Hasil pemeriksaan laboratorium AGD didapatkan hasil bahwa PCO2 38,7 mmHg, PO2 42,8 mmHg, TCO2 47,7 mmol/L, Saturasi O2 75,3%. Diagnosa keperawatan yang penulis tegakkan dalam kasus Ny. C adalah pola nafas tidak efektif, gangguan pertukaran gas, nyeri akut, resiko infeksi, defisit nutrisi, dan gangguan mobilitas fisik. Intervensi keperawatan yang dilakukan adalah memposisikan semi fowler, pemberian oksigen, memberikan murrotal al-qur’an, pemberian makanan selagi hangat, dan melakukan ROM aktif. Hasil perawatan selama tiga hari di RSHS terdapat hasil tiga masalah teratasi dan tiga masalah tidak teratasi. Adapun saran yang disampaikan adalah dengan melakukan fisioterapi setelah dipasang WSD dengan cara tarik nafas dalam, dan latihan batuk efektif, hal itu dianjurkan untuk membuang sekresi bronchial dan memperbaiki ventilasi.