Daftar Isi:
  • Penelitian dilatarbelakangi laporan RISKESDAS, terjadi peningkatan kejadian penyakit diabetes melitus dari 6,9% menjadi 8,5%. Peningkatan diabetes melitus dapat disebabkan oleh berbagai faktor yaitu faktor genetik, obesitas, perubahan gaya hidup, pola makan yang tidak sehat, obat-obatan yang dapat memengaruhi kadar gula darah, kurangnya aktifitas fisik, proses menua, kehamilan, perokok, dan stres. Tujuan penelitian ini untuk menyusun SOP relaksasi otot progresif dalam menurunkan kadar gula darah pasien lansia penderita diabetes melitus tipe II. Metode yang digunakan yaitu Evidence Based Nursing menggunakan framework PICO. Pencarian database melalui Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, ResearchGate, ScienceDirect, dan Google Scholar. Peneliti menemukan 10 artikel mengenai pengaruh relaksasi otot progresif dalam menurunkan kadar gula darah pasien lansia penderita diabetes melitus tipe II. Meskipun dalam literatur relaksasi otot progresif dapat diterapkan dalam menurunkan kadar gula darah pasien lansia penderita diabetes melitus tipe II, namun relaksasi otot progresif belum banyak dimanfaatkan untuk pengendalian kadar gula darah pasien lansia penderita diabetes melitus tipe II. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya agar dapat mengimplementasikan hasil temuan dari telaah literatur ini sesuai dengan SOP yang telah disusun.