Kajian Kualitas Lingkungan Fisik-Kimia Akibat Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terpusat Di Desa Oelpuah Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang

Main Authors: Nakmofa, Micklon Edison, Kallau, Johanis N, Amheka, Adrianus
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Environmental Research Center (PPLH) of Udayana University , 2018
Online Access: https://ojs.unud.ac.id/index.php/blje/article/view/49368
https://ojs.unud.ac.id/index.php/blje/article/view/49368/29365
Daftar Isi:
  • The utilization of renewable electric power plants (non-fossil) in friendly environment needs to be done by using of solar energy for electricity generation. PT. LEN Industry built solar power Plant on Oelpuah Village, Kupang Tengah Subdistrict, Kupang Regency, with a total capacity of 5 megawatts Peak, which currently operates and the biggest Solar Power Plant in Indonesian. As a result of the operation of these solar power, it can be expected to have environmental impacts. The purpose of this study was to determine the impact of Physical Chemistry like air quality, water quality and noise, inside and outside of solar power plant operation. The results showed, because of PLTS Operation, it has an impact to physical chemistry environmental quality, but the impaCT STILL below the threshold of environmental quality standards.
  • Pemanfaatan pembangkit listrik energi terbarukan (non fosil) yang ramah lingkungan perlu dilakukan dengan cara pemanfaatan energi surya untuk pembangkitan tenaga listrik. PT. LEN Industri membangun unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat di Desa Oelpuah Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang, dengan total kapasitas 5 MegaWatt Peak dan terbesar pertama di Indonesia, yang saat ini telah beroperasi. Akibat pengoperasian PLTS ini dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dampak Fisik Kimia yakni kualitas udara, kualitas air dan kebisingan, akibat Pengoperasian PLTS Terpusat terhadap lingkungan hidup, baik di dalam lokasi pembangkit maupun diluar lokasi pembangkit. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan pengukuran langsung di 2 (dua) lokasi yakni desa Oelpuah dimana Pembangkit PLTS beroperasi dan Desa Bokong belum memiliki pembangkit PLTS sehingga dari hasil pengukuran dan analisis dapat diketahui perubahan lingkungan yang terjadi. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi perubahan kualitas Fisik-Kimia lingkungan hidup di Desa Oelpuah dimana PLTS beroperasi, baik di dalam lokasi pembangkit maupun diluar lokasi pembangkit namun perubahan tersebut masih di bawah ambang batas baku mutu lingkungan