Mata Air sebagai Kawasan Suci (Sebuah Kearifan Lokal dalam Pelestarian Sumber Daya Alam)
Main Author: | Alit Laksmiwati, Ida Ayu |
---|---|
Format: | application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Udayana University
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ojs.unud.ac.id/index.php/blje/article/view/2372 |
Daftar Isi:
- Kearifan lokal merupakan kebijakan manusia dan komunitas dengan bersandar padafilosofi, nilai-nilai, etika, cara, dan perilaku yang melembaga secara tradisional untukmengelola sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber dayabudaya secaraberkelanjutan. Salah satu kearifan lokal dalam masyarakat Bali adalah adanya persepsitentang kawasan-kawasan suci. Dalam masyarakat Bali terdapat berbagai perangkatkepercayaan tradisional yang merupakan bagian yang terintegrasi dari sistem kepercayaanAgama Hindu yang terbukti memberikan nilai positif bagi kelestarian dan pelestarianlingkungan.Berdasarkan pandangan Hindu sumber-sumber air atau tempat yang banyak menampungair dianggap sebagai salah satu tempat suci. Air yang murni (suci) baik dari kelembutan (mataair), danau, campuhan (pertemuan dua buah sungai atau anak sungai) loloan (pertemuansungai dengan laut) mempunyai kekuatan yang menyucikan.Air merupakan salah satu unsur penting dalam upacara keagamaan Hindu. Untukmembuat tirta, air biasanya diambil dari mata air tertentu. Pada saat-saat tertentu (misalnyaHari Raya Nyepi) masyarakat Hindu melakukan upacara melasti ke sumber-sumber air,seperti danau, campuhan, atau ke laut.Air sungai atau mata air dalam fungsinya sebagai tirta, dalam prosesi upacara dipakaiuntuk memerciki bagian kepala, tubuh, dan kemudian diminum. Karena itu, air sungai ataumata air harus tetap bersih dan tidak tercemar. Karena fungsinya tersebut masyarakat selaluberusaha untuk menjaga agar kondisi atau kualitas air tetap terjaga. Jadi secara sadar atau puntidak mereka telah melakukan penjagaan dan konservasi terhadap lingkungan mata air.Bagi krama subak air sangat bermakna dalam kehidupan mereka . Secara teknis airmerupakan sumber daya yang sangat penting bagi mereka agar dapat melaksanakan aktivitaskehidupan bertani. Secara religius mata air diyakini sebagai sumber kesejahteraan mereka.Hal ini dapat dilihat melalui aktivitas-aktivitas keagamaan yang dilakukan petani selaluberorientasi pada pura-pura yang terletak pada sumber-sumber air utama, yaitu Pura UlunSuwi dan Pura Ulun Danu.