PERGAULAN BEBAS REMAJA DI DESA SAMPOAWATU KECAMATAN KALEDUPA KABUPATEN WAKATOBI
Daftar Isi:
- ABSTRAK Jamalia, Nim. 13010101108, Judul skripsi “Pergaulan Bebas Remaja di Desa Sampoawatu Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi” dibimbing oleh Drs. Masdin, M.Pd Perkembangan perilaku remaja sangat membuat banyak kalangan prihatin dari tindakan yang meresahkan hingga tindakan yang mengancam keselamatan. Dewasa sekarang ini, banyak tindakan remaja yang muncul kepermukaan dengan sosok yang lebih variatif dan memprihatinkam semua pihak. Hal ini merupakan bagian dari kemerosotan moral, karena itu pergaulan bebas merupakan peristiwa minimnya pembenaran remaja terhadap norma-norma, hukum, social yang berlaku dimasyarakat Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui pergaulan bebas remaja yang terjadi di Desa Sampoawatu Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi, adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : (1) Apakah setiap anak remaja terlibat pada pergaulan bebas di Desa Sampoawatu Kec. Kaledupa Kab.Wakatobi?(2) Bagaimana bentuk- bentuk pergaulan bebas remaja di Desa Sampoawatu Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi? (3) Bagaimana upaya-upaya penanggulangan pergaulan bebas remaja di Desa Sampoawatu Kec. Kaledupa Kab.Wakatobi ? Jenis penelitian yang digunakan adalah Kualitatif Deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang berusaha mendefinisikan atau menggambarkan suatu gejala, peristiwa atau kejadian. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu tidak semua remaja yang menetap di Desa Sampoawatu Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi terlibat pada pergaulan bebas, Bentuk-bentuk pergaulan bebas yang terjadi di Desa Sampoawatu adalah para remaja sering mengkonsumsi minuman beral-kohol, berjudi, mencuri, dan seks bebas. Upaya-upaya untuk mengatasi pergaulan bebas remaja di Desa Sampoawatu yaitu penanaman nilai-nilai agama, moral dan etika, menghapus lambang dan mesej yang merangsang nafsu seks dalam masyarakat, mengenakan hukuman yang lebih berat, dan membina kegiatan seni religius.