Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Bidang Studi Pendidikan Agama Islam Melalui Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) di SD Negeri 15 Mandonga Kota Kendari
Main Author: | Sulaeha, NIM: 10010101012 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.iainkendari.ac.id/600/1/HALAMAN%20PERSETUJUAN.docx http://digilib.iainkendari.ac.id/600/2/DAFTAR%20ISI.docx http://digilib.iainkendari.ac.id/600/3/SKRIPSIX%20ABIL.docx http://digilib.iainkendari.ac.id/600/4/LAMPIRAN.docx http://digilib.iainkendari.ac.id/600/ |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Sulaeha, 2012. “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Bidang Studi Pendidikan Agama Islam Melalui Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) di SD Negeri 15 Mandonga Kota Kendari”. (Dibimbing oleh: Dra. Hj. Nurseha Gazali, M.Si). Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Apakah penerapan model pembelajaran Problem Based Instruction dapat meningkatkan hasil belajar PAI siswa kelas V SD Negeri 15 Mandonga Kota Kendari?. Tujuan penelitian ini adalah: untuk meningkatkan hasil belajar PAI siswa kelas V SD Negeri 15 Mandonga Kota Kendari melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Instruction. Hipotesis penelitian ini adalah: Penerapan model pembelajaran Problem Based Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V SD Negeri 15 Mandonga Kota Kendari. Prosedur penelitian ini terdiri dari: 1. Perencanaan, 2. Pelaksanaan tindakan, 3. Observasi dan evaluasi, dan 4. Refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: dari segi proses pelaksanaan pembelajaran, persentase hasil observasi terhadap kegiatan guru pada siklus I mencapai 71,59 % sedangkan pada siklus II mencapai 92,05 %. Hal ini menunjukkan bahwa kriteria keberhasilan tindakan telah mencapai yakni minimal 75 % skenario pembelajaran terlaksana dengan baik, dari segi hasil belajar PAI siswa, pada siklus I siswa yang tidak tuntas sebanyak 10 orang atau dengan persentase rata-rata 32,26 %. Hal ini menunjukkan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan belum tercapai pada siklus I, sehingga dilanjutkan ke siklus II. Setelah diadakan beberapa perbaikan dalam proses pembelajaran, hasil belajar pada siklus II, siswa yang yang memiliki ketidaktuntasan sebanyak 3 orang atau dengan persentase rata-rata 9,68 %.