Daftar Isi:
  • ABSTRAK Asnita Ningsi. NIM : 14010103064 “Manajemen Pembinaan Kegiatan Keagamaan Dalam Pembentukan Karakter Siswa di MTsN I Konawe Utara”. Dibimbing Oleh : Dr. Samrin, M.Pd. I Penelitian skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembinaan keagamaan dalam pembentukan karakter siswa di MTsN I Konawe Utara, faktor Apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat pembinaan keagamaan dalam pembentukan karakter siswa di MTsN I Konawe Utara, dan upaya apa yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan pembinaan keagamaan dalam pembentukan karakter siswa di MTsN I Konawe Utara. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan teknik observasi dan wawancara untuk mengumpulkan data, kemudian diolah dan dan dianalisis dengan menempuh langkah triangulasi tehnik, triangulasi sumber dan triangulasi waktu. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti ditemukan bahwa : Pembinaan keagamaan dalam pembentukan karakter siswa di MTsN I Konawe Utara dengan memberikan motivasi atau arahan kepada siswa agar tidak terjadi halhal yang tidak diinginkan misalnya, minum-minuman keras, obat-obat terlarang, judi, game motor dan lain sebagainya. Oleh karena itu, guru betul-betul dianjurkan untuk selalu mengontrol perkembangan siswa MTsN I Konawe Utara, demi terwujudnya peserta didik yang berakhlak mulia, terampil dan berprestasi. Faktor yang menjadi pendukung dan penghambat pembinaan keagamaan dalam pembentukan karakter siswa di MTsN I Konawe Utara adalah dari segi sarana dan prasarana MTsN I Konawe Utara kemudian kedisiplinan. Hal ini sangat penting dalam pembinaan akhlak Islamiah sehingga guru harus betul-betul memberikan contoh yang baik terhadap siswanya sesuai yang telah dianjurkan oleh Nabiullah Muhammad Saw. Agar mewujudkan peserta didik yang berakhlak mulia, terampil dan berprestasi. Upaya untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam pembinaan keagamaan guna pembentukan karakter siswa di MTsN I Konawe Utara adalah dengan melakukan tindakan preventif dimana guru melakukan kegiatan atau usaha dalam rangka pencegahan timbulnya kenakalan atau pelanggaran, tindakan represif dalam hal ini guru memberikan nasehat, peringatan dan sansi terhadap siswa yang melanggar tata tertib yang disesuaikan dengan tingkat kenakalan yang dilakukan siswa, tindakan kuratif yaitu tindakan yang dilakukan sebagai tindakan penyembuhan (perbaikan) oleh guru terhadap siswa yang melanggar tata tertib sekolah.