DAMPAK PSIKOLOGI ANAK TERHADAP PERCERAIAN ORANG TUANYA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus Di Desa Waturai Kecamatan Wawonii Tenggara Kabupaten Konawe Kepulauan)
Daftar Isi:
- ABSTRAK RINTA RAHMAT SALAT TASLIM, NIM. 13020101021, Judul: Dampak Psikologi Anak terhadap Perceraian Orang Tuanya Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus di Desa Waturai Kecamatan Wawonii Tenggara Kabupaten Konawe Kepulauan) (Dibimbing Oleh: Dr. Asni, S.Ag., M.HI Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan dampak psikologi perceraian bagi anak. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana kondisi psikologi anak terhadap perceraian di Desa Waturai? 2) Bagaimana dampak psikologi anak terhadap perceraian dalam hukum Islam? Penelitian ini dilaksanakan di Desa Waturai Kecamatan Wawonii Tenggara, selama 2 (dua) bulan sejak bulan September sampai Oktober 2017. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara secara langsung, melakukan pengamatan dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian adalah anak korban perceraian, mantan suami dan istri yang bercerai. Analisis data menggunakan model analisis Miles dan Huberman, yang terdiri atas tiga tahapan penting, yakni pengumpulan data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi data. Hasil penelitian ini menemukan bahwa: 1) Kondisi psikologi anak terhadap perceraian di Desa Waturai Kecamatan Wawonii Tenggara yang ditimbulkan dari korban perceraian banyak sekali salah satunya berdasarkan hasil penelitian yang ditemukan peneliti adalah perasaan emosi, gelisah, dan suka berbohong. 2) Dampak psikologi yang dialami oleh anak akibat perceraian ditinjau dari hukum Islam adalah kewajiban orang tua untuk memenuhi dan menjamin hak-hak anak, misalnya hak untuk mendapatkan perawatan tidak dapat dipenuhi oleh orang tua. Kebutuhan psikis dan fisik yang menjadi hak anak dan merupakan kewajiban bagi orang tua tidak dapat dipenuhi oleh orang tua yang telah bercerai.