NEGOSIASI ADAT DAN AGAMA DALAM TRADISI PERKAWINAN MASYARAKAT TOLAKI DI SULAWESI TENGGARA
Main Authors: | Zainal, AZ, Sudarmi Suud, SS, Muh. Asrianto Zainal, MAZ |
---|---|
Format: | Proceeding PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.iainkendari.ac.id/1741/1/NEGOSIASI%20TRADISI%3B.pdf http://digilib.iainkendari.ac.id/1741/7/Negosiasi%20tradisi.pdf http://digilib.iainkendari.ac.id/1741/ |
Daftar Isi:
- Historiografi Islam Indonesia diwarnai dengan keunikan varian-varian praktik lokal yang mempertemukan secara arif antara adat dan agama (Islam). Tulisan ini akan mengkaji tradisi perkawinan masyarakat Tolaki di Sulawesi Tenggara pada proses negosiasi antara adat di satu sisi dan agama di sisi lainnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa tradisi perkawinan masyarakat Tolaki memperlihatkan bahwa relasi adat dan agama berada dalam posisi tawar menawar dan proses kompromistis yang terus berlangsung lewat dinamika yang terjadi dalam masyarakat. Adat diwakili oleh tokoh elit lembaga adat Sarano Tolaki dan masyarakat bangsawan, sementara agama direpresentasikan oleh tokoh agama, masyarakat biasa, dan masyarakat terdidik. Bentuk negosiasi adat dan agama secara mikro ditemukan dalam persetujuan dan kesepakatan dalam persyaratan, materi adat, proses, dan penyelesaian masalahmasalah perkawinan. Secara makro, proses negosiasi adat dan agama terdapat dalam legitimasi atas hak dan kesempatan yang sama diantara semua kelas sosial dan sistem sosial yang lebih terbuka. Negosiasi adat dan agama dalam perkawinan masyarakat Tolaki menunjukkan bahwa negosiasi yang boleh jadi didahului konflik merupakan keniscayaan sebagai realitas sosial yang dalam perjalanannya mematangkan eksistensi masyarakat Tolaki, sehingga stabilitas tidak harus menegasikan kemungkinan kehadiran konflik, begitu sebaliknya. Dengan perspektif struktural fungsional, studi ini menggarisbawahi bahwa masyarakat akan tetap berada dalam stabilitas yang mapan, jika sistem yang disfungsional dihilangkan dan dalam kasus ini berupa diskriminasi perlakuan atas kelompok masyarakat biasa dan pihak yang menjadi korban oleh sistem sosial. Kata Kunci; negosiasi, adat dan agama, tradisi perkawinan