MORALITAS SOSIAL DALAM TRADISI KATOBA MUNA DI SULAWESI TENGGARA
Main Authors: | Zainal, AZ, La Taena, La |
---|---|
Format: | Proceeding PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.iainkendari.ac.id/1740/1/Moralitas%20sosial.pdf http://digilib.iainkendari.ac.id/1740/7/Menjaga%20moralitas%20sosial-1.pdf http://digilib.iainkendari.ac.id/1740/ |
Daftar Isi:
- Tradisi tidak selamanya harus dipertentangkan dengan agama. Alih-alih tradisi berseberangan dengan agama, dalam banyak kebudayaan, tradisi justru hadir mengokohkan agama. Begitu pula sebaliknya, interprestasi terhadap agama malah menguatkan tradisi. Persingungan agama dan tradisi menemukan momentumnya dalam nilai-nilai moralitas sosial yang melingkupinya. Dalam kerangka tersebut, studi ini hendak mengulas tradisi katoba sebagai ritual inisiasi bagi anak laki-laki dan anak perempuan dalam masyarakat Muna di Sulawesi Tenggara. Tradisi katoba menunjukan interpretasi masyarakat lokal terhadap Islam dalam domain kultur mereka. Meskipun banyak mengandung unsur-unsur tradisi, masyaralat lokal menyebut tradisi ini sebagai upacara pengislaman yang justru sarat akan makna moralitas sosial yang memuat moralitas agama dan moralitas tradisi sekaligus. Moralitas sosial tersebut tidak hanya ditemukan dalam prosesi katoba, tetapi juga pasca katoba lewat konsekwensi personal dan sosial setelah anak menjalani katoba. Dengan pendekatan fenomenologis, studi ini hendak menegaskan bahwa tradisi katoba tidak hanya sebagai cara masyarakat Muna menginterprestasikan Islam dengan jujur dan cair, tetapi juga mengukuhkan agama (Islam) lewat moralitas sosial yang tidak harus dipandang dalam hubungan yang paradoks dan dikotomis. Kata Kunci: katoba Muna, Islam dan tradisi, ritual inisiasi, moralitas sosial.